Menurut teori
behavioristik sendiri, belajar ialah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adannya interaksi antara stimulus (pendorong) dan respon (tanggapan) . Dengan
kata lain, belajar merupakan sebuah bentuk perubahan yang dialami siswa atau
warga belajar dalam hal kemampuanya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru
sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika ia dapat menunjukan perubahan tingkah lakunya.
Sebagai contoh,
anak SD kelas 1 yang belum dapat berhirung perkalian. Walaupun ia sudah
berusaha giat, dan gurunya sendiri pun sudah mengajarkanya dengan tekun, namun
jika anak tersebut belum dapat mempraktekan pehitungan perkalian, maka ia belum
dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukan suatu perubahan peilaku
sebagai hasil belajar. Atau juga seorang anak yang sangat malas dalam belajar,
namun gurunya pun tidak menyerah dengan membuat sebuah perjanjian dengan siswa
yang malas tersebut "kalau seandainya nilai kamu dalam seluruh pelajaran
tidak ada yang di bawah standar, maka ibu guru akan memberikanmu hadiah
(Stimulus)", akhirnya dengan stimulus tersebut anak yang malas sendiri
perlahan-lahan pun sudah mulai belajar walaupun hanya sedikit, tetapi ada
kemauan dari dalam dirinya untuk belajar karena dorongan dari gurunya dan untuk
menadapatkan hadiah (respon) akhirnya murid yang malas pun mendapatkan nilai
yang lumayan untuk semua pelajaran tidak ada yang di bawah standar nilainya itu
berkat dorongan dari gurunya .
Dalam contoh di
atas, stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa misalnya daftar
perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-cara tertentu, untuk menbantu
belajar siswa, sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru tersebut
Apabila teori
behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dai beberapa hal seperti;
tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik siswa atau warga
belajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa
pengetahuan adalah obyektif, pasti, tidak berubah. Pengetahuan telah
tersetruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedang
mengajar adalah memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar atau siswa. Siswa
diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang
diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus
dipahami oleh murid.
Komentar
Posting Komentar