Positif Covid-19
Pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir 1 tahun sejak awal tahun 2020, banyak yang beranggapan ada atau bahkan tidak ada virus tersebut. Pada tanggal 16 Desember yang lalu, untuk pertama kalinya hamba melakukan test swab sebab sejak ditracing hamba memiliki kontak dengan penderita covid sekiar 14 hari yang lalu, ternyata itulah pengalaman pertama dengan hasil yang diluar dugaan 2 hari kemudian diberikan informasi bahwa hamba positif Covid-19.
Pertama kali mendengarnya Cuma diam dan berpikir untuk langsung memberikan informasi kepada keluarga dan beberapa teman terdekat yang belum lama pernah kontak sebelumnya dengan hamba. Pertama kali dikhawatirkan jelas keluarga karena beberapa hari sebelum Swab memang pasti kontak dengan keluarga sebab hamba memang sudah bekerja secara WFH.
AKhirnya keluarga pun mulai menginformasikan kepada tetangga dan melapor kepada RT setempat, alhasil seluruh keluarga pun dijadwalkan untuk Swab semua secara gratis ke puskesmas Kranji. Pengumuman tersebu saya dapatkan sekitar waktu ashar dan mulai sejak itu saya melakukan isolasi mandiri di kamar, lalu keluaraga pun juga tidak keluar rumah sama sekali sejak saat itu sampai swab test dilakukan dan mendapatkan hasilnya.
Gejala yang hamba rasakan ialah:
· Gejala batuk & flu pada tanggal 13 Desember
· Badan sakit-sakit semua ketika bangun tidur, masih gejala flu serta perut tidak enak
· Demam, lalu akhirnya mulai penciuman yang awalnya biasa perlahan hilang
· Kemudian badan ngerasa tidak enak walau kondisi tidak demam
· Setelah tervonis positif muncul pusing dan sakit kepala, serta dada sedikit agak sakit, namun tidak sesak nafas.
Hamba memang sudah mengira ketika penciuman hilang, apakah benar terkena Covid-19 atau tidak, namun karena kondisi flu maka masih mengira hanya gejala flu saja. Beberapa hari sejak tervonis rasanya kaget, sedih dan bingung harus melakukan apa, sebab memang tidak mengetahui bagaimana cara mengobati virus tersebut.
Alhamdulilah beberapa orang yang pernah melawan virus tersebut mulai menginformasikan untuk cara mengobati agar menghilangkan virus tersebut. Sekitar 3 malam awal, selalu mengenakan masker bahkan hingga di dalam kamar dan pada saat tidur karena memang tidak mau menyebarkan virus kemana pun dan siapapun.
Hal-hal yang dilakukan selama isolasi mandiri:
· Minum vitamin (vitamin C, vitamin B complex) & 1 oba dari puskesmas
· Minum herbal (minum kelapa muda, obat china, qults al hindi, jahe merah, susu beruang, kunyit putih & madu).
· Makan buah (anggur, jeruk, jambu hijau, nanas, salak)
· Makan sayur dan nasi serta perbanyak minum air putih
· Perbanyak istirahat dan tidur tidak terlalu larut
· Berolahraga & berjemur
· Selalu membersihkan kamar dan tempat yang lain yang dilewati dengan disinfektan
· Membaca-baca tentang lebih jauh mengenai Covid-19
Secara psikologis memang kaget dan pernah berpikir kenapa bisa terkena, serta berpikir apa mungkin bisa saja nanti meninggal karena covid-19, namun banyak orang yang mendukung untuk lekas sembuh dan segera membaik serta berpikir memang sudah takdir dari Allah SWT jika memang akhirnya terkena virus tersebut.
Positifnya benar-benar terkena virus tersebut membuat hamba kembali dekat dengan Allah, mungkin waktu sebelumnya banyak kekhilafan yang telah hamba lakukan. Lalu mulai lebih rutin dalam membaca Alquran, lebih tepat dalam shalat, mulai menjalankan shalat sunnah rawatib, lebih rutin membaca al matsurat dan lebih banyak berdoa kepada Allah, shalat malam, shalat dhuha, karena dengan berdoa merupakan harapan yang sangat besar yang hamba miliki.
Takdir Allah Ibu hamba juga positif hasil swab sementara Alhamdulilah keluarga yang lain negative, hamba pun kembali down karena pasti merasa bahwa hambalah yang menularkan virus tersebut kepada Ibu hamba dan hamba sangat khawatir sebab Ibu hamba memiliki riwayat penyakit paru-paru sebelumnya.
Namun Ibu justru terlihat lebih tegar dan sabar serta bersemangat dibanding dengan hamba dan akhirnya kami berdua pun melakukan isolasi mandiri. Kemudian alhamdulilah banyak beberapa rekan kerja dan seorang special yang memberikan beberapa paket kepada hamba, lalu alhamdulilah banyak tetangga juga yang memberikan makanan, sayur dan lainnya yang ditaruh di depan rumah hamba.
Akhirnya hamba dijadwalkan swab kedua tanggal 28 Desember, namun hasilnya masih positif, walau gejala yang hamba rasakan hanya sediki hidung mampet dan agak pusing, lalu Ibu pun juga sama pada saat swab kedua hasilnya masih terdapat positif.
Hamba lebih bersikeras dengan bangun lebih pagi, berolahraga, berjemur serta makan dengan banyak serta lebih bahagia, agar test swab selanjutnya bisa negative dan swab ketiga tanggal 6 januari akhirnya hamba negative covid dan ibu hamba pun juga sama. ALhamdulilah ya ALLAH bersyukur sekali hamba atas doa yang telah Engkau kabulkan.
Bagi teman-teman saya ingin menyampaikan bahwa virus Covid-19 bukanlah sebuah kebohongan dan benar-benar nyata, saya telah merasakan dengan gejala yang ringan, karena bisa saja muncul gejala sedang hingga berat sampai akhirnya bisa meninggal dunia. Jadi selalu berhati-hati dengan virus tersebut, sebab bukan membahayakan dirimu seorang, namun dapat membahayakan orang yang kia cintai.
Jangan juga mengucilkan teman-teman atau orang lain yang terkena virus tersebut, saya yakin penderita tersebu tidak akan ingin menyebarkan ke siapapun, justru sebagai penderita akan memilih menjauhi keramaian dengan sendirinya tanpa teman-teman kucilkan atau mungkin hina, sebab penyakit virus ini bukan sebuah aib melainkan takdir dari Allah SWT agar kita bisa intropeksi diri dan makin mendekat kembali kepada jalan Allah.
Saya berterima kasih juga kepada puskesmas serta pemerintah dinas kesehatan, karena memang selama melakukan swab di puskesmas benar gratis dan diberikan juga vitamin dari puskesmas tersebu, semoga pelayanan dan penanganannya bisa lebih baik lagi,
Bagi yang saat ini masih merasakan menjadi penderita Covid-19, jangan pernah menyerah, selalu berjuang untuk sembuh dan sehat kembali dengan menjalankan hidup yang bersih, sehat dan makin mendekatkan diri kepada Allah, serta selalu berdoa-doa karena Allah pasti akan mengabulkan doamu. Bila kita berpikir positif dengan penyakit ini akan mengurangi dosa yang telah kita perbuat sebelumnya asalkan kita menjalankan ujian ini dengan sabar, ikhlas serta tawakkal kepada Allah.
Yuk selalu menjaga kesehatan saat ini diri sendiri serta demi orang yang kita cintai, serta selalu berdoa dan beribadah kepada Allah agar Allah bisa mengangkat wabah dan pandemi ini serta kita pun juga dijauhi dari penyakit dan bahaya yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar