“PERMAINAN MELEMPAR BOLA SALJU”
MATA KULIAH DINAMIKA PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA
DISUSUN OLEH:
FAUZAN HISBULLOH
1515110644
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
Daftar Isi
Latar Belakang
Aktivitas belajar adalah suatu proses
atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai pengetahuan, keterampilan, nilai
dan sikap. Suatu proses belajar akan benar -benar efektif manakala dalam
prosesnya siswa diajak untuk ikut terlibat secara aktif. Proses belajar
sesungguhnya bukanlah kegiatan menghapal semata. Seorang guru tidak dapat
dengan serta-merta menuangkan sesuatu ke dalam benak para siswanya, karena
mereka sendirilah yang harus menata apa yang mereka dengar dan lihat menjadi
satu kesatuan yang bermakna.
Belajar sebagai suatu aktivitas mental/
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan dalam pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Belajar
dapat membawa perubahan, dan perubahan itu pada pokoknya adalah diperoleh
kecakapan baru melalui suatu usaha. Dalam pembelajaran sebaiknya diarahkan
kepada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa belajar aktif baik secara fisik,
sosial, maupun psikis dalam memahami konsep. Oleh karena itu dalam proses
pembelajaran hendaknya guru atau fasilitator menggunakan metode atau juga dapat
diisi dengan permainan yang membuat para peseta didik merasakan manfaat bahkan
bisa memahami materi pembelajaran melalui permainan.
Ketika sedang berlangsung sebuah proses
pembelajaran maka para peserta didik pun dituntut untuk memahami dan mengetahui
bahkan bisa mengaplikasikan isi materi dari pembelajaran. Kemudian para
pengajar atau fasilitator pun harus secara optimal menyampaikan isi
pembelajaran dengan baik supaya bisa tersalurkan pesan materi pembelajaran
kepada para peserta didik tentunya, namun dalam aplikasi pembelajaran biasanya
terkadang sering terjadi pesan yang disampikan oleh fasilitator atau pengajar
kepada pesera didik tidak tersampaikan dengan baik.
Peningkatan kualitas pendidikan terletak
pada mutu fasilitator atau guru oleh karena itu para pelaku pendidikan terutama
para guru dituntut untuk menguasai dan berinovasi baik dalam penggunaan metode
pembelajaran, permainan serta sarana dan prasarana yang tersedia demi
tercapainya peningkatan kualitas pendidikan.
BAB 1. Permainan Melempar Bola Salju
a. Peralatan yang Di Butuhkan
1. Kertas
2. Sapu tangan atau benda yag bisa dipakai
untuk menutup mata
b. Jumlah Peserta
Jumlah peserta
berapa saja tegantung ketersediaan tempat, serta jumlah fasilitator yang nanti
akan memimpin dan mengawasi jalannya permainan. Peserta nanti akan dibagi untuk
menjadi beberapa kelompok dan di tunjuk
satu orang pemimpin dari masing-masing kelompok.
Dalam pelaksanaan permainan saya terdapat
30 peserta, lalu di bagi ke dalam enam kelompok dengan masing masing kelompok
berisi lima orang.
c. Alokasi Waktu
60 menit
d. Tujuan Permainan
Berikut ini adalah tujuan dari permainan
melempar bola salju (snowball throwing)di dalam proses pembelajaran yaitu:
1. Supaya suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan karena peserta didik seperti bermain dengan melempar bola kertas
kepada siswa lain.
2. Agar peserta didik mendapat kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberikesempatan utk membuat soal
dan diberikan pada peserta didik lain.
3. Agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
4. Untuk melatih kesiapan peserta didik
dalam merumuskan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan bersumber pada
materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.
5. Untuk melatih siswa menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh temannya dengan baik.
6. Supaya peserta didik akan lebih mengerti
makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
e. Strategi Pelaksanaan
Langkah-langkah dan strategi kegiatan permainan
melempar bola salju yaitu :
No
|
Kegiatan Pelaksanaan
|
Waktu
|
1.
|
Fasilitator menyampaikan dan menjelaskan materi pembelajaran
kepada para peserta didik. (beberapa menit)
|
-
|
2.
|
Setelah fasilitator menjelaskan materi pembelajaran, kemudian
fasilitator membentuk kelompok-kelompok dan menunjuk dari masing-masing
kelompok satu orang sebagai ketua kelompok.
|
5 menit
|
3.
|
Memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi dan mengmbil nomor urut untuk melempar bola kertas.
|
5 menit
|
4.
|
Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh fasilitator
kepada temannya
|
2 menit
|
5.
|
Kemudian masing-masing kelompok diberikan 2 lembar kertas, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok
|
3 menit
|
6.
|
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar ke
kelompok lain oleh dua orang perwakilan masing-masing kelompok dengan
menggunakan penutup mata lalu badan mereka pun sebelum melempar harus
berputar selama 3 kali, sesuai urutan kelompok.
|
10 menit
|
7.
|
Bola kertas yang di lempar apabila mengenai kelompok atau
mengarah kepada kelompok mana saja. Dan kelompok yang terkena wajib menjawab
pertanyaan yang sudah di tulis di bola kertas. Terdapat 12 pertanyaan, 1
pertanyaan di beri waktu menjawab 2 menit. Fasilitator pun menilai jawaban
benar atau salah.
|
30 menit
|
8.
|
Fasilitator mengevaluasi materi mana saja yang belum dan sudah
peserta didik ketahui dan pahami.
|
5 menit
|
9.
|
Penutup
|
5 menit
|
BAB 2. Analisis Permainan
Permainan melempar bola salju (Snowball
Throwing) adalah suatu model permainan yang bisa dianggap sebagai model pembelajaran
kooperatif. Sebab di dalam permainan mengandung unsur kerja sama dengan
berbasis kelompok dan dapat di pakai untuk metode sebagai inovasi metode
pembelajaran yang menyenangkan yang dapat meningkatkan motivasi dan menarik
para peserta didik untuk belajar. Kemudian juga permainan ini dapat menggali
potensi kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab
pertanyaan yang di padukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar
bola salju yang tebuat dari kertas, serta menyampaikan pesan tersebut kepada
temannya dalam satu kelompok.
Peran guru atau fasilitator di dalam
permainan cukup besar yakni sebagai pemberi arahan awal mengenai topik dan
materi pembelajaran, selanjutnya mengawasi dan mengarahkan terhadap
jalannya permainan. Kemudian menilai jawaban yang disampaikan oleh pesert didik
apakah benar atau salah, lalu menilai juga apakah para peserta didik telah
menguasai materi pembelajaran sepenuhnya atau mengevaluasi proses pembelajaran
setelah permainan melempar bola salju.
Cara mengajar yang menggunakan tehnik yang beragam atau inovasi
dalampembelajaran akan memperbesar minat belajar siswa dan akan mempertinggi
hasil belajarnya. Dengan mengajak, memberi kesempatan siswa untuk ikut serta
dalam penyampaian pendapat, belajar mengambil keputusan, bekerja dalam
kelompok, dan membuat laporan, akan membawa suasana belajar yang sesungguhnya,
sehingga aspek kognitif, efektif dan psikomotor dapat tercapai.
Permainan ini pun didukung oleh teori behavioristik,Good et.
al.(1973) menganggap Behaviorisme atau tingkah laku dapat diperhatikan dan
diukur. prinsip utama bagi teori ini ialah faktor rangsangan (stimulus), Respon
(response) serta penguatan (reinforcement). Rangsangannya (stimulus) berupa
membuat pertanyaan oleh fasilitator kepada para peserta didik untuk aplikasi atas
materi pemebalajaran yang diberikan, kemudian untuk respon sendiri ialah para
peserta didik membuat soal dan menjawab soal dari peserta didik yang lain.Stimulus
adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa
reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru.
Penerapan teori behavioristik yang dalam suatu situasi pembelajaran
juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat menyenangkan,
seperti dalam permainan melempar bola salju, dimana para peserta didik bisa
bermain sambil belajar bahkan juga mengaplikasikan materi yang telah di terima
dari fasilitator.
Dalam permainan ini peserta didik diberikan kebebasan untuk
membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi arti pada pengetahuan
yang dialaminya. Peserta didik diberi pemahaman bahwa ilmu pengetahuan adalah
suatu yang tidak stabil dan hanya berupa rekaman. Ilmu pengetahuan adalah
konstruksi manusia mengalami pengalaman-pengalaman baru yang menyebabkan
pengetahuan terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Prinsip permainan ini
dengan melakukan pendekatan kooperatif yang didasarkan pada lima prinsip, yaitu
prinsip belajar siswa aktif (student active learning), belajar kerjasama
(cooperative learning), pembelajaran partisipatorik, mengajar reaktif (reactive
teaching), dan pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning).
Adapun permainan ini pun tak luput dari kelemahan permainan
melempar bola salju (snowball throwing) yaitu :
1. Terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif, sebab. Murid yang nakal
cenderung untuk berbuat onarKelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh
murid.
2. Sangat bergantung pada
kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa
hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya
seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah
diberikan.
Daftar Pustaka
http://tyanurdina.wordpress.com/2011/09/16/pembelajaran-kooperatif-tipe-stad-dan-snowball-throwing-serta-contoh-penerapannya/.
Diunduh pada Minggu, 6 Januari 2013.
http://adinmuh2samarinda.blogspot.com.
Diunduh pada Minggu, 6 Januari
http://mukhtaribenk.blogspot.com/2010/10/bab-ii-penerapan-metode-pembelajaran.html.
Diunduh Minggu, 6 Januari
Komentar
Posting Komentar