RESUME BAB 11
Bagaimana Mengubah Kekalahan Menjadi Kemenangan
Ketika kita pindah dari dunia orang
buangan dan masuk ke kawasan tuan dan nyonya warga menengah, kita melihat perbedaan
dalam kebiasaan hidup. Akan tetapi kembali kita menemukan bahwa tuan menengah
pada dasarnya memberikan alasan yang sama untuk menjelaskan keadaannya yang
menengah seperti yan diberikan oleh rekannya yang kurang beruntung untuk
menjelaskan kejatuhannya. Didalam, tuan menengah merasa kalah. Ia mempunyai
luka yang belum sembuh yang diderita dalam situasi yang mengalahkannya.
Sekarang ia menjadi super hati-hati. Ia terus bekerja keras, menghindari
getaran hidup yang penuh kemenangan, tidak puas akan dirinya. Ia merasa kalah,
tetapi berusaha keras menanggung hukuman keadaan menengah yang telah ditimpakan
kepadanya oleh “nasib”. Namun, kalu kita menaiki anak tangga kedalam dunia
keberhasilan yang tidak penuh sesak, kita kembali menemukan orang dari semua
kemungkinan latar belakang. Kita menemukan orang-orang terkenal dari segala
bidang yang berasal dari keluaraga miskin, keluarga kaya, keluarga berantakan,
penduduk desa, dan desa kumuh. Orang-orang ini memimpin tiap cabang dari
masyarakat kita telah mengalami semua situasi keras yang dapat anda bayangkan.
Ketika orang yang sekarang menjadi
orang terbuang terpukul jatuh, ia gagal untuk bangkit kembali. Ia cuma
berbaring ditempatnya terjatuh. Tuan menengah bangkit berlutut, merangkak
menjauh, dan ketika sudah tidak terlihat, berlari ke arah yang berlawanan
sehingga ia yakin tidak akan terpulul jatuh lagi. Akan tetapi, tuan sukses
bereaksi secara berbeda ketika ia terpukul jatuh. Ia bangkit, belajar dari
kesalahannya melupakan pukulan tersebut dan bergerak maju. Sebenarnya tidak
diperlukan orang yang diperlukan orang yang cerdas atau orang yang kaya atau
orang yang beruntung dalam meraih kemenangan, yang diperlukan hanyalah orang
tekun yang tidak pernah berpikir bahwa dirinya kalah.
Perikasa kehidupan orang yang
benar-benar sukses dan anda akan menemukan bahwa mereka yang sukses sudah
mengatasi penghalang. Hampir semua orang yang benar-benar sukses diserang oleh
perlawanan, tindakan yang mengecilkan hati, kemunduran, kemalangan pribadi.
Adalah tidak mungkin untuk mencapai keberhasilan yang besar tanpa menjumpai
perlawanan, kesukaran dan kemunduran. Akan tetapi, adalah mungkin untuk
menjalani hidup anda selebihnya tanpa kekalahan. Adalah mungkin untuk
menggunakan kemunduran sebagai pendorong anda untuk maju. Rahasia keberhasilan
dan kemajuan adalah selamtkan sesuatu dari setiap kemunduran. Ketika kemunduran
mengenai diri kita secara pribadi, impuls kita terganggu secara emosional
sehingga kita gagal mengambil pelajaran. Kekalahn hanyalah keadaan pikran,
tidak lebih. Putuskanlah sekarang untuk menyelamatkan sesuatu dari setiap
kemunduran. Kali berikutnya segalanya tampak berjalan keliru ditempat kerja
atau dirumah, tenanglah dan caritahu apa yang menyebabkan kesulitan tersebut.
Ini adalah cara untuk menghindari membuat keasalahan yang sama dua kali.
Menjadi terluka adalah berharga jika belajar darinya. Biasakan diri anda
mencapai sukses dengan cara ini. Ingatkan diri anda sendiri bahwa anda ingin
menjadi sesempurna mungkin secara manusiawi. Bersikaplah objektif. Berdirilah
dimuka “cermin” tadak memihak akan memandang situasinya. Lihat apakah anda
mempunayai kelemahan yang tidak pernah anda lihat sebelumnya. Jika anda
mempunyai, ambil tindakn untuk mengoreksinya. Banyak orang menjadi begitu
terbiasa dengan dirinya sendiri sehingga mereka lalai untuk melihat cara-cara
untuk memperbaiki diri. Pandanglah kesalahan anda sebagai “inilah satu cara
lain menjadikan saya pemenang yang lebih besar”.
Daripada menyalahkan nasib,telitilah
sebab-sebab kekalahan itu. Jika anda kalah, belajarlah. Banyak orang menjalani
kehidupan untuk menjelaskan keadaan mereka yang biasa-biasa saja dengan “nasib
sial”, “nasib buruk”. Orang-orang ini tetap seperti anak-anak, tidak matang,
mencari simpati. Tanpa menyadarinya, mereka gagal melihat peluang untuk
bertumbuh lebih basar, lebih kuat, dan lebih percaya diri. Berhentilah
menyalahkan nasib. Menyalahkan nasib tidak membawa kta ke tempat yang kita
tuju. Ketekunan saja bukanlah jaminan kemenangan. Akan tetapi ketekunan yang
digabungkan dengan eksperimen benar-benar menjamin keberhasilan. Ada dua cara
untuk mengubah kekalahan menjadi kemenangan, yaitu :
1.
Katakan Kepada
Diri Anda Sendiri, “Pasti Ada Jalan.”
Semua
pikran bersifat magnetis. Segera sesudah anda mengatakan kepada diri anda
sendiri, “saya kalah. Tidak ada jalan untuk menaklukan masalah ini, pikiran
negatif pun tertarik, dan masing-masing pikiran negatif ini pun membantu
meyakinkan diri anda bahwa anda benar, bahwa anda sudah kalah. Sebagai gantinya
percayalah, pasti ada jalan untul memcahkan masalah ini, dan pikiran positif
pun menyerbu masuk kedalam benak anda untuk membantu anda mencari pemecahan.
Jika anda percaya pasti ada jalan anda akan otomatis mengubah energi negatif
menjadi energi positif.
2.
Ambil Napas dan
Mulailah Sekali Lagi.
Kita sering berda
begitu dekat dengan masalah untuk waktu yang begitu lama sehingga kita tidak
dapat melihat pemecahan baru atau pendekatan baru. Jika anda mengalami
hambatan, jangan membuang keseluruhan proyek, sebagai gantinya, ambilah napas
dan segarkan diri anda secara mental. Cobalah sesuatu yang sederhana seperi
memainkan musik, jalan-jalan, tidur sejenak dan lain-lain. Kemudian, ketika
anda menangani masalah anda kembali, pemecahannya kerap muncul hampir sebelum
anda menyadarinya. Ada sisi baik dalam setiap situasi, dan ketika kiata
menemukan sisi baik tersebut, kita otomatis menolak kekalahan dan frustasi.
BAGAIMANA MEREFLEKSASIKAN DIRI ANDA SETELAH ANDA MEMBACA BAB XI
(BAGAIMANA MERUBAH KEKALAHAN MENJADI KEMENANGAN)
Setelah saya membaca buku berpikir dan
berjiwa besar, khususnya membaca BAB XI yaitu, bagaimana merubah kekalahan
menjadi kemenangan. Saya pun menjadi lebih mengerti tentang apa itu kemenangan
dan apa itu kekalahan, sebelum saya membaca buku ini saya menganggap bahwa
suatu kekalahan itu ialah sebuah kegagalan dan itu pun membuat saya terkadang
suka putus asa ketika mengalami kekalahan, contohnya ketika saya waktu duduk
dibangku sekolah saya mendapatkan nilai yang cukup buruk pada waktu ulangan,
tapi justru ketika itu saya malah menyalahkan guru saya, karena guru saya
mengadakan ulangan secara tiba-tiba, sehingga saya pun belum belajar sama
sekali dan akhirnya pada waktu ulangan pun saya hanya sedikit soal yang saya
mampu kerjakan. Malahan saya pun menyalahkan nasib ketika mendapat nilai buruk,
karena ketika ulangan saya waktu itu kebetulan duduk didepan,sehingga sulit
untuk menyontek dan menganggap teman-teman saya sedang beruntung karena duduk
dibelakang sehingga dapat menyontek dan mendapatkan nilai yang baik bahkan
bagus dan saya pun terkadang suka menyerah ketika mendapat tugas yang banyak
dan belum saya mengerti, karena dalam hati saya percuma saja mengerjakan pasti
nanti salah semua jawabannya, tanpa dicoba terlebih dahulu.
Lalu akhirnya setelah membaca BAB XI,
saya pun akhirnya tahu bahwa kekalahan itu bukanlah sebuah kegagalan, melainkan
ialah sebuah jalan awal kita menuju kemenangan, karena tidaklah mungkin kita
meraih kemengan tanpa melalui cobaan dan perlawanan yang berat, karena dengan
melalui cobaan, itu akan melatih mental kita menjadi kuat ketika kita mengalami
kekalahan dan kita pun dapat mengambil pelajaran kenapa,serta dapat mengoreksi
apa yang menyebabkan kita mengalami kekalahan agar nantinya kita tidak akan
mengalami kekalahan lagi. Atau juga kita pun dapat memanfaatkan kekalahan kita
untuk menjadi pendorong untuk kita semakin maju, bukan dengan kekalahan kita
justru menjadi putus asa, menyerah dan tidak berani lagi untuk mencoba
terus-menerus hingga meraih kemenangan, tapi sebaliknya kita pun harus semakin
semangat lagi hingga kita meraih kemenangan. Karena tidak ada seorang pun yang
sukses itu meraih kemenangan tanpa mengahadapi kekalahan dan cobaan berat
lainnya.
Kemudian
setelah membaca BAB XI, ternyata saya pun selama ini salah jika saya
menyalahkan nasib, entah itu nasib buruk ataupun nasib baik/keberuntungan, ketika
saya mengalami kekalahan, tapi justru seharusnya saya mengoreksi diri saya,
kenapa saya mengalami kekalahan bukannya kemenangan, karena dengan hanya
menyalahkan nasib justru itu akan membuat kita semakin putus asa dan menyerah
kepada kekalahan. Daripada hanya menyalakan nasib, telitilah dengan baik-baik
sebab-sebab kekalahan itu sendiri. Karena menurut BAB XI rahasia keberhasilan
atau kemenangan ialah selamatkanlah sesuatu dari setiap kemunduran, maksudnya
ialah ketika kita mengalami kemunduran dari hari-hari kemarin kita harus bisa
bangkit dan harus lebih baik daripada hari-hari kemarin dengan cara mengoreksi
setiap hari kekurangan kita dan kelemahan kita agar setap harinya kita lebih
baik daripada hari-hari sebelumnya. Dan juga dengan mengoreksi diri kita itu
akan menghindari kita dari kekalahan yang kedua kalinya. Lalu pandanglah
kekalahan anda sebagai salah satu jalan kita menuju kemenangan natinya. Serta
yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemenang bukanlah seorang yang cerdas,
kaya, beruntung, kuat, tetapi yang diperlukan untuk menjadi seorang pemenang
ialah orang yang tekun atau rajin yang tidak pernah berpikir bahwa dirinya
kalah. Ketekunan saja bukanlah jaminan kemenangan. Akan tetapi ketekunan yang
digabungkan dengan eksperimen benar-benar menjamin keberhasilan.
Akhirnya setelah saya mulai memahami
maksud dari BAB XI ( bagaimana merubah kekalahan menjadi kemenangan ), saya pun
mulai sedikit berubah, contohnya, ketika saya mendapatkan tugas-tugas kuliah
yang saya belum pahami, saya tidak menyerah dan mulai mencoba-coba walaupun
saya belum terlalu yakin tugas saya itu benar, tapi saya coba terlebih dahulu,
serta juga berusaha bertanya kepada orang-orang yang paham, tidak seperti dulu
yang malas mengerjakan sesuatu yang saya belum mengerti. Dan juga sekarang saya
menjadi orang yang tidak begitu putus asa ketika mengalami kekalahan. Lalu juga
saya mulai membaca buku-buku biografi orang-orang sukses, tentang bagaimana
proses mereka bisa meraih kesuksesan dan kemenangan mengahadapi cobaan. Kemudian.
Ada dua cara untuk mengubah kekalahan
menjadi kemenangan, yaitu :
1.
Katakan Kepada
Diri Anda Sendiri, “Pasti Ada Jalan.”
Menurut
saya maksudnya ialah, karena dengan jika
kita percaya pasti ada jalan, maka pikiran kita secara otomatis mengubah energi
negatif ( putus asa, menyerah dan lain-lain ) akan menjadi energi positif (
bangkit, bergerak maju, tidak menyerah dan lain-lain ). Akhirnya pikiran kita
pun dapat berpikir bahwa pasti ada jalan ketika kita sedang menghadapi sebuah
ijan dan cobaan yang berat untuk meraih kemenangan.
2.
Mengoreksi diri
sendiri.
Telitilah
dalam diri sendiri masing-masing kesalah dan kelemahan apa yang menyebabkan
kita mengalami kekalahan, lalu setelah kita mengetahui segeralah kita perbaiki,
agar tidak terulang kembali kesalahan yang kedua kalinya.
3.
Selalu berusaha
hari ini lebih baik daripada kemarin.
Karena
dengan kita bersikap seperti itu akan membuat kita akan mengoreksi diri kita
setiap harinya, dan dapat memperbaiki setiap kesalahan yang hari-hari kemarin
kita lakukan.
4.
Tidak menyerah
atau pantang mundur dan coba kembali lagi.
Berusaha
untuk maju terus pantang mundur setiap mengahadapi cobaan dan perlawanan ketika
kita sedang meraih sebuah kemenangan. Dan juga dengan kita bersikap seperti ini
kita pun akan selalu bangkit ketika kita mengalami kekalahan dan selalu mencoba
kembali sampai nanti akan meraih kemenangan.
5.
Belajar dari
orang-orang sukses,bagaimana mereka bisa meraih kesuksesan.
Ambilah
nilai-nilai yang penting bagaimana cara orang sukses untuk meraih kemenangan,
karena dengan kita belajar mempelajari cara-cara orang sukses meraih kesuksesan
kita pun akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan uga pengalaman-pengalaman orang
sukses untuk bisa meraih kemenangan. Agar nantinya kita pun tidak melakukan
cara yang salah untuk bisa meraih kemenangan.
6.
Berhentilah
menyalahkan nasib. Periksa setiap kemunduran dalam dirimu sendiri.
7.
Gabungkanlah
ketekunan engan eksperimen, agar kita pun dapat meraih kemenangan.
8.
Ingat, ada selalu
ada sisi baik dalam setiap situasi, carilah sisi baik itu. Llaul lihatlah sisi
yang baik itu dan tolaklah rasa frustasi dan putus asa.
Menurut
saya itulah cara-cara seseoarang untuk bisa merubah sebuah kekalahan menjadi
sebuah kemenangan setelah saya membaca buku berpikir dan berjiwa besar,
khususnya dalam BAB XI, bagi saya buku ini sangat bermanfaat untuk bisa merubah
seseorang lebih baik lagi, juga dapat merubah kekalahan yang dianggap oleh
sebagian orang merupakan kegagalan yang takkan pernah bisa diraih, tapi dengan
membaca buku ini kita pun juga dapat mengetahui bahwa dengan kekalahan justru
kita malah akan mendapatkan kemenangan ynag lebih besar, seperti orang-orang
sukses lainnya. Lalu juga buku ini juga membuat semangat yang tadinya sudah
putus asa dan menyerah karena kekalahan, tapi justru menjadi bangkit dan maju
terus pantang mundur dalam setiap usaha meraih kemenangan.
Kekalahan hanyalah sebuah keadaan pikiran.Pikiran kita yang menentukan
kekalahan atau awal kebangkitan. Berhentilah menyalahkan takdir, karena tidak
akan membawa kita ke tempat yang kita tuju. Yakinlah bahwa kita bisa bangkit dr
kekalahan kita.Pikiran adalah senjata kita untuk bangkit.Refleksikan diri kita
sejenak ketika kita gagal, pikirkan poin-poin ini berulang-ulang dan cari
penyelesaian masalah dr kegagalan kita, pelajari kegagalan kita dan lakukan
lebih baik lagi dikemudian hari.Kekalahan atau kegagalan seringkali
membuat orang menjadi putus asa dan menyesali diri, ada orang yang mudah
bangkit namun tidak jarang pula yang tenggelam dalam keputusasaan.Banyak
pepatah yang bisa menjadi penyemangat bagi orang yang mengalami kegagalan
seperti kegagalan adalah sukses yang tertunda atau kegagalan bukanlah akhir
dari segalanya. Dr.‘Aidh bin Abdullah Al Qarni, MA dalam bukunya Don’t
Be Sad mengatakan bahwa orang yang pintar dan trampil adalah orang yang
selalu bisa mengubah kekalahan menjadi kemenangan, sementara orang tidak
trampil semakin mempersulit kedaannya, bahkan seringkali ia membuat dua
malapetaka dari suatu perkara.
Banyak kisah tauladan
yang mengubah kekalahan menjadi suatu keberhasilan : “Rasulullah SAW,
dipaksa berhenti berdakwah dan meninggalkan Mekkah oleh Kaum Quraisy, namun
bukannya beliau berhenti berdakwah namun justru beliau melanjutkannya dengan
berhijrah ke Madinah dan menuai keberhasilan dakwah disana”.Imam Akhmad
bin Hambal pernah disiksa dengan kejam, namun ia mendapatkan
kebaikan dari peristiwa yang dilaluinya sampai ia kemudian menjadi Imam Mazhab.Imam Ibnu
Taimiyah
pernah di penjara, ketika keluar ia menjadi seorang yang jauh lebih pandai
dibanding sebelumnya.Imam as Sarakhsi dalam sekapan ruang
bawah tanah bekas sumur tua berhasil menulis 20 jilid buku mengenai fikih
Islam.Ibnu Atsir saat lumpuh berhasil menulis kitab hadist Jami’ul Ushul
dan An Nihayah.Dizaman sekarang ada juga Pepeng dalam kondisi
ketidakberdayaan raganya masih bisa bermanfaat bagi banyak orang.Kata yang indah
dari Dr. ‘Aidh bin Abdullah Al Qarni, MA, jika anda ditimpa kemalangan atau kegagalan, lihatlah sisi baiknya, jika
seseorang memberi anda segelas jeruk masam, tambahkan gula secukupnya, dan jika
sesorang anda ular sebagai hadiah, ambillah kulitnya yang berharga dan buanglah
sisanya.Dalam setiap keadaan seseorang bisa menemukan kebaikan,
keuntungan serta pahala dari Allah.
Lalu menurut beberapa ahli dan situs di
internet ada beberapa cerita tentang merubah suatu kekalahan menjadi sebuah
kemenangan dan juga ada bebrapa cara dan pendapat tentang merubah suatu
kekalahan menjadi kemenangan, yakni : Mungkin benar bahwa di dunia yang
kompleks ini ada orang lain yang memang merugikan kita. Tetapi sangat benar juga bahwa kita lebih sering merugikan diri
kita sendiri.Kita sering kali merugi karena “kekurangan” pribadi kita, mungkin
beberapa kesalahan pribadi. Oleh karena itu, sekarang ini cobalah Anda bersikap
objektif! Ingatkanlah diri Anda sendiri, bahwa Anda ingin menjadi manusia
sesempurna mungkin secara manusiawi.Coba lihat, Apakah Anda mempunyai kelemahan
yang tidak pernah Anda lihat sebelumnya?Jika lebih baik.Umumnya, orang begitu
terbiasa dengan dirinya sendiri sehingga lalai melihat kekurangannya sendiri
dan lupa bagaimana cara-cara untuk memperbaiki dirinya.Saya pribadi, pernah
punya pandangan keliru terhadap “nasib”
saya. Lebih dari 15 tahun lalu, saya juga sering menyalahkan “nasib”,
jika saya gagal dalam memperoleh sesuatu keinginan dan sasaran saya. Saya
sering berkata, “Saya tidak tau kenapa begini, mungkin ini memang sudah jalan
saya…” “Memang sepertinya ini sudah nasib saya, suratan takdir saya
begitu….”. “Sepertinya nasib saya lagi sial tahun ini….”.tetapi itu adalah saya
pada saat 15 tahun lalu, yang mungkin saja ada kesamaannya dengan Anda.
Sekarang saya telah berubah dalam menyikapi “nasib” ini. Daripada
habis energi karena menyalahkan “nasib”, lebih baik Anda meneliti sebab-sebab
“kekalahan”, “kemunduran”, atau “kerugian” apa pun bentuknya. Jika Anda dalam
posisi kalah, belajarlah dari kekalahan itu. Kebanyakan orang menjalani
kehidupannya untuk menjelaskan keadaan mereka yang “biasa-biasa” saja dengan
“nasib sial” atau “nasib buruk”.Mereka lupa bahwa
mereka gagal melihat “peluang” untuk bertambah lebih besar, lebih kuat, dan
lebih percaya diri dalam mengarungi samudera kehidupan selanjutnya. Berhentilah menyalahkan “nasib”. Menyalahkan “nasib” tidak akan
pernah membawa Anda ke tujuan kehidupan yang Anda idam-idamkan. Ketahuilah
bahwa Tuhan menciptakan dunia ini dalam bentuk yang seimbang, ada hukum
keseimbangan yang harus selalu Anda ingat.Ada hukum sebab-akibat yang
mutlak.“Nasib baik” atau “Nasib buruk”, semuanya merupakan sebab dan akibat
hukum universal.
Anda saya ingatkan lagi dengan kisah spektakuler dari Thomas
Alva Edison, sang penemu bola lampu pijar. Anda tahu berapa kali Edison
mencoba agar bola lampu pijarnya bisa menyala?Konon pada percobaan yang hampir
ke 10.000 kali, Edison akhirnya berhasil membuat bola lampu pijarnya
benar-benar “berpijar” menyala terang.Kalau kita cermati kisah Thomas Alva
Edison, ada hal bisa kita petik sebagai pelajaran, yaitu “ketekunan” dalam
percobaan atau “eksperimen” pasti membuahkan hasil luar biasa. Thomas Alva
Edison benar-benar memiliki “ketekunan” dalam “eksperimen” bola lampu
pijarnya.Dia selalu melihat “sisi baik” dalam setiap percobaan yang gagal.Dia
juga menolak tegas rasa “putus asa” atau “frustasi”.Dia juga memiliki “keberanian”
mengkritisi dirinya sendiri secara “konstruktif”, menyelidiki kesalahan dan
kelemahannya untuk kemudian diperbaiki.Edison telah berhasil mempelajari
“kemunduran” untuk melicinkan jalan menuju keberhasilan.Dia berhasil belajar
dari “kekalahan” untuk meraih “kemenangan” pada kesempatan berikutnya. Dalam
Al-Qur’an, suratAl-Muddatsir, ayat 37 – 38 dinyatakan,
“(yaitu) bagi siapa saja di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur.
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”.
Maju terus! Itulah keputusan yang diambil Thomas Alva Edison.Dia
memutuskan untuk maju terus dalam setiap usahanya menciptakan bola lampu
pijar.Apa pun yang dialaminya dalam proses membuat bola lampu itu, dia tetap
bersikukuh untuk melangkah maju, pantang mundur. Kegagalan yang di alami oleh
Edison hanya bermakna “kegagalan di mata orang lain”, tapi dalam pandangan
Edison, “kegagalan” itu merupakan “kemajuan” yang harus diraihnya sampai bola
lampu pijar tersebut akhirnya benar-benar tercipta. Edison sangat meyakini
bahwa semua tindakannya menciptakan bola lampu itu adalah tanggung jawab
pribadinya, dan dia memutuskan untuk mengambil tanggung jawab tersebut.Lalu Saya akan mencoba membuat sebuah
“resume” kisah Thomas Alva Edison yang bisa Anda gunakan sebagai acuan bagaimana
sebaiknya bersikap terhadap “nasib”. Perbedaan antara “keberhasilan” dan
“kegagalan” dapat ditemukan pada sikap dan respons orang terhadap kemunduran,
keputus asaan, kesengsaraan, kesulitan, dan berbagai situasi lainnya yang
jelas-jelas mengecewakan.Dari kisah
Edison, kita bisa mengambil beberapa pedoman untuk kita jadikan pegangan untuk
mengubah “kekalahan” menjadi “kemenangan”, yaitu menggabungkan sifat ketekunan
dengan eksperimen; memiliki keberanian “mengkritisi” diri sendiri secara
“konstukrtif”; mempelajari “kemunduran” untuk melicinkan jalan menuju
“keberhasilan”; selalu melihat “sisi baik” dalam situasi apa pun; dan berhenti
menyalahkan “nasib”. Ingatlah selalu bahwa nasib itu ada di
tangan kita sendiri.Tuhan tidak akan mengubah nasib Anda, sebelum Anda melakukan tindakan
untuk mengubah nasib Anda lebih dulu.
kesan yang terjadi di dunia ini, apapun
bentuknya, hanya bisa didapat dengan kerja keras. ”99% kerja keras, 1%
kecerdasan,” ujar Einstein tentang kesuksesan yang diraihnya.
Demikian juga dengan Carl C.Wood yang mengomentari hubungan
antara kesuksesan dengan kerja keras, ”Orang yang tahu cara bekerja akan selalu
punya pekerjaan”. Manusia harus bekerja keras setiap saat.Ia harus mampu
mengoptimalkan semaksimal mungkin waktu yang dimilikinya, jangan sampai
terbuang percuma atau terbuang begitu saja tanpa memberi manfaat apa-apa.
”Dalam kerja, manusia seperti matahari. Ditunggu tidak ditunggu, besok pagi ia
terbit. Ada awan atau tidak ada awan, matahari tetap bersinar. Disukai atau
dibenci, sore hari dimana pun ia akan tenggelam,” ujar Gede Prama.
Kerja keras dapat mengubah keadaan,
kegagalan menjadi keberhasilan, kekalahan menjadi kemenangan, kebodohan menjadi
kepandaian, dan kemiskinan menjadi kekayaan.George Bernard Shaw berujar
mengenai kerja keras sesuai pengalamannya, ”Ketika muda, saya mendapati bahwa 9
dari 10 hal yang saya lakukan gagal, oleh karena itu saya selalu mengerjakan 10
kali lebih banyak”. Bekerja keraslah, maka keadaan Anda akan berubah. Bahkan,
dengan kerja keras Anda dapat mengubah dunia ini menjadi tempat tinggal yang
lebih baik.Namun, harus diperhatikan juga agar kerja keras kita diimbangi
dengan kecerdasan. Istilah bekennya: kerja
keras dan cerdas. Jangan sampai kita hanya terpaku bahwa dengan kerja
keras saja usaha kita akan menuai hasil. ”Ada orang yang yang tidak dapat
membedakan antara sibuk dan produktif.Mereka adalah kincir angin berwujud
manusia, bekerja keras, tapi sebenarnya sedikit hasilnya,” ujar Caroline
Donnely.
Bukankah
seorang kuli panggul (tanpa merendahkan pekerjaannya) bekerja lebih keras
daripada seorang Presiden Direktur perusahaan ternama? Tapi penghasilan kuli
panggul sangatlah jauh berbeda dengan sang Presdir. Apa yang membedakannya?
Kecerdasan. Jadi kerja keras pun harus diimbangi dengan kecerdasan.
Solusinya?Pendidikan.
Orang yang
sukses akan mengambil tindakan sekarang juga untuk bekerja keras. Mereka tahu
bahwa hanya dengan kerja keraslah hal-hal yang mereka impikan akan terwujud.
Mereka tidak menunggu belas kasihan orang lain atau berharap langit menjatuhkan
emas dan perak serta Tuhan akan menurunkan keberuntungan. Hanya satu hal dalam
pikiran mereka, bekerja keras atau
terlindas dalam persaingan.”Banyak hal mungkin datang kepada mereka yang
menunggu tetapi hanya hal-hal yang disisakan oleh mereka yang bekerja keras,”
ujar Abraham Lincoln.Jika kita tidak mulai bekerja keras saat ini
juga, jangan salahkan siapapun jika kita hanya mendapatkan sisa rezeki dan
tertinggal jauh dari para pesaing kita. Salahkan saja diri sendiri, mengapa
tidak mau bekerja keras sedari awal? .”Gagasan tidak turun
dari langit yang abstrak, tetapi muncul dari tanah dan pekerjaan,” ujar Balzac.
Kemudian ada cara
lagi untuk merubah suatu kekalahan menjadi kemenangan yaitu, Berani berubah, Berani keluar dari Zona Kenyamanan (Comfort Zone).Bagaimanapun kondisi mereka, kekurangan mereka, kelemahan mereka,
semua itu tidak menjadi suatu kendala. Sebagai contoh Julius Caesar,
Meski menderita epilepsy ia berhasil menjadi seorang jendral dan kemudian
menjadi kaisar. Lalu juga Napoleon, Walau berasal dari keluarga
sederhana juga berhasil menjadi seorang jendral dan bahkan mampu menguasai
Eropa. Bethoven bahkan menulis beberapa lagu terbaiknya dan juga menjadi
musisi terbaik didunia, justru setelah telinganya tuli sama sekali. Atau Charles
Dickens yg menjadi novelis inggris terbesar meski kakinya pincang dan lahir
dari keluarga yg sangat miskin. Atau Milton yang mengubah sajak-sajaknya
yang paling indah bahkan setelah ia menjadi buta.
Orang-orang tersebut sanggup merubah kekalahan jadi kemenangan,
kekurangan jadi prestasi. Itulah org-orang yg yakin bahwa keunggulan,
kemenangan, keberhasilan dan kejayaan adalah fungsi garis lurus dari kemauan
dan keberanian untuk berubah.
Memang semua bergantung Bagaimana sikap kita menghadapi gejolak kehidupan.
Apakah benar kita sudah.? Apa tanda - tandanya jika kita benar telah melakukan perubah. Biasanya kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Karena setiap perubahan pasti menuntut kita keluar dari zona kenyamanan (comfort zone). Itulah sebabnya tidak banyak orang yg benar - benar menyukai perubahan, sebab utuk berubah kearah yang lebih baik biasanya memang tidak gratis dan memang tidak nyaman. Ada "harga" yg harus kita bayar.! Entah itu pengendalian sikap kita, pengorbanan waktu kita, fokus pikiran kita, bahkan terkadang bisa jadi terimbas juga pada keluarga kita. Berubah berarti keluar dari kebiasaan-kebiasaan lama, membentuk kebiasaan - kebiasaan baru. Berhenti bekerja dengan cara - cara lama (yg biasanya sdh rutinitas) lalu terpaksa belajar lagi utk bisa bekerja dengan cara - cara baru (tentu saja ini tidak terlalu nyaman). Akan tetapi siapapun yang mau melakukannya dan bersedia untuk keluar dari zona kenyamanan, Insya' Allah 99,9% pasti akan berhasil melaluinya. Sedangkan mereka yang masih dikuasai bisikan untuk menentang perubahan dengantetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama pasti akan tergilas, tertinggal dan gagal, ataupun akan meraih sebuah kekalahan.
Memang semua bergantung Bagaimana sikap kita menghadapi gejolak kehidupan.
Apakah benar kita sudah.? Apa tanda - tandanya jika kita benar telah melakukan perubah. Biasanya kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Karena setiap perubahan pasti menuntut kita keluar dari zona kenyamanan (comfort zone). Itulah sebabnya tidak banyak orang yg benar - benar menyukai perubahan, sebab utuk berubah kearah yang lebih baik biasanya memang tidak gratis dan memang tidak nyaman. Ada "harga" yg harus kita bayar.! Entah itu pengendalian sikap kita, pengorbanan waktu kita, fokus pikiran kita, bahkan terkadang bisa jadi terimbas juga pada keluarga kita. Berubah berarti keluar dari kebiasaan-kebiasaan lama, membentuk kebiasaan - kebiasaan baru. Berhenti bekerja dengan cara - cara lama (yg biasanya sdh rutinitas) lalu terpaksa belajar lagi utk bisa bekerja dengan cara - cara baru (tentu saja ini tidak terlalu nyaman). Akan tetapi siapapun yang mau melakukannya dan bersedia untuk keluar dari zona kenyamanan, Insya' Allah 99,9% pasti akan berhasil melaluinya. Sedangkan mereka yang masih dikuasai bisikan untuk menentang perubahan dengantetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama pasti akan tergilas, tertinggal dan gagal, ataupun akan meraih sebuah kekalahan.
Untuk mendapatkan hasil yang berbeda lakukanlah dengancara yang berbeda.
Untuk mengubah nasib ya. Berubahlah, Kalau kita mau mengubah arah, kita akan
berakhir ditempat yang sama.Memang
yang paling sulit
adalah mengubah sikap/attitude kita.Betapa tidak, selama ini kita sangat suka dan nyaman dengan sikap itu.
Lalu tiba-tiba kita harus
mengubah sikap-sikap yang biasanya
kita suka itu menjadi sikap-sikapbaru.!Kalau selama ini
kita tergolong orang yang senang
dilayani tentu tidak mudah untuk segera
berubah menjadi manusia baru suka melayani.Kalau kita terbiasa
tidur sampai matahari terbit, tentu tidak mudah untuk bangun shalat
malam.Kalau biasanya kita begitu mudah tersinggung bahkan naik pitam, tentu
sedikit lebih sulit utk menjadi lebih sabar, Kalau kita takut melakukan sesuatu
yang baru, tentu
sulit untuk segera
memulainya sehingga selalu saja ada ribuan alasan untuk terus menundanya.BerubahlahTinggalkan
Zona Kenyamanan.Memang akan ada tekanan dari berbagai arah. Ada banyak
pergolakan batin, ada banyak keluhan atas berbagai kesulitan, akan banyak
gejolak emosi yang menghimpit.
Tapi itu adalah sebuah keniscayaan suatu jalan yang mau tidak mau terpaksa
harus kita tempuh.Itulah sebuah pertanda jalan yang kita tempuh memang
benar.Tidak mudah memang Tetapi teruslah berjalan dan maju terus pantang mundur, serta
selalu semangat.
Entah sejak kapan mulainya, sudah lama manusia hidup hanya dengan
sebuah tema: memburu kemenangan, mencampakkan kekalahan. Di Jepang dan berbagai
belahan dunia lainnya, tidak sedikit manusia yang mengakhiri hidupnya
semata-mata karena kalah. Karena semua hal yang melekat pada kekalahan serba
negatif: jelek, hina.Sekolah sebagai tempat di mana masa depan disiapkan
rupanya ikut-ikutan. Melalui program serba juara, sekolah ikut memperkuat
keyakinan bahwa ‘kalah itu musibah’. Tempat kerja juga serupa.Tidak ada tempat
kerja yang absen dari kegiatan sikut-sikutan.Semuanya mau pangkatnya naik.Tidak
ada yang mau turun.Lebih-lebih dunia politik, kekalahan hanyalah kesialan.Dan
bila boleh jujur, aroma seperti inilah yang mewarnai Indonesia di awal April
2009 menjelang pemilu sekaligus pilpres.Kalah juga indah.Tidak ada
yang melarang manusia mengejar kemenangan.Kemenangan ibarat padi bagi petani, seperti ikan buat nelayan.Ia pembangkit energi yang membuat
kehidupan berputar. Ia pemberi semangat agar manusia tidak kelelahan. Namun
seberapa besar pun energi maupun semangat manusia, bila putaran waktunya kalah,
tidak ada yang bisa menolaknya.Oleh karena itulah, orang bijaksana belajar
melatih diri untuk tersenyum baik di depan kemenangan maupun kekalahan.
Berjuang, berusaha, bekerja, berdoa tetap dilakukan.Namun bila hadiahnya
kekalahan, hanya senyuman yang memulyakan perjalanan.
Membawa tropi sebagai simbol kemenangan itu indah.Dihormati karena
menang juga indah. Tapi tersenyum di depan kekalahan, hanya orang yang
pandangannya mendalam yang bisa melakukannya. Ibarat gunung, pemenang-pemenang
itu serupa dengan batu-batu di puncak gunung. Mereka tidak bisa duduk di puncak
gunung bila tidak ada batu-batu di dasar dan lereng gunung (baca: pihak yang
kalah).Sebagian orang bijaksana malah bergumam, kekalahan lebih memulyakan
perjalanan dibandingkan kemenangan. Terutama karena di depan kekalahan manusia
sedang dilatih, dicoba, dihaluskan. Kekalahan di jalan ini berfungsi seperti
amplas yang menghaluskan kayu yang mau jadi patung berharga mahal. Serupa pisau
tajam yang sedang melukai bambu yang akan jadi seruling yang mewakili
keindahan.Kesabaran, kerendahatian, ketulusan, keikhlasan, itulah
kualitas-kualitas yang sedang dibuka oleh kekalahan. Serangkaian hadiah yang
tidak mungkin diberikan oleh kemenangan. Ia yang sudah membuka pintu ini, akan
berbisik: kalah juga indah!.Itu sebabnya seorang guru pernahberpesan: “0ld
friends pass away, new friends appear. The most important thing is to make it
meaningful“. Semua datang dan pergi (kemenangan, kekalahan, keberuntungan,
kesialan), yang paling penting adalah bagaimana mengukir makna dari sana.
Jarang terjadi ada manusia yang mengukir makna mendalam ditengah
gelimang kemenangan.Terutama karena kemenangan mudah sekali membuat manusia
tergelincir ke dalam kemabukan dan lupa diri.Pengukir-pengukir makna yang
mengagumkan seperti Kahlil Gibran, Jalalludin Rumi, Rabindranath Tagore,
Thich Nhat Hanh semuanya melakukannya di tengah-tengah kesedihan.HH
Dalai Lama bahkan menerima hadiah nobel perdamaian sekaligus penghargaan
sebagai warga negara kelas satu oleh senat AS, setelah melewati
kesedihan dan kekalahan selama puluhan tahun di pengasingan.Memaknai kekalahan ialah Mengukir makna memang berbeda dengan
mengukir kayu. Dalam setiap konstruksi makna terjadi interaksi dinamis antara
realita sebagaimana apa adanya dengan kebiasaan seseorang mengerti (habit of
undestanding). Ia yang biasa mengerti dalam perspektif tidak puas, serba
kurang, menuntut selalu lebih, akan melihat kehidupan yang tidak menyenangkan
di mana-mana. Sebaliknya, ia yang berhasil melatih diri untuk selalu bersyukur,
ikhlas, tulus lebih banyak melihat wajah indah kehidupan.Belajar dari sini,
titik berangkat dalam memaknai kekalahan adalah melihat kebiasaan kita dalam
mengerti. Dalam bahasa seorang kawan: the blueprint is found within our mind.
Membiarkan kemarahan dan ketidakpuasan mendikte pengertian, hanya akan
memperpanjang daftar panjang penderitaan yang sudah panjang.
Seorang guru mangambil sebuah gelas yang berisi air, kemudian
meminta muridnya memasukkan sesendok garam ke dalamnya dan diaduk.Setelah
dicicipi ternyata asin rasanya. Setelah itu, guru ini membawa murid yang sama
ke kolam luas lagi-lagi dengan sesendok garam yang dicampurkan ke air di kolam.
Kali ini rasa air tidak lagi asin.Inilah yang terjadi dengan batin manusia.Bila
batinnya sempit dan rumit (fanatik, picik, mudah menghakimi) maka kehidupan
menjadi mudah asin rasanya (marah, tersinggung, sakit hati). Tatkala batinnya
luas tidak terbatas, tidak ada satu pun hal yang bisa membuat kehidupan jadi
mudah asin rasanya.Dengan modal seperti ini, lebih mudah memaknai kekalahan
bila manusia sudah berhasil mendidik diri berpandangan luas sekaligus bebas.
Berusaha, bekerja, belajar, berdoa itu adalah tugas-tugas kehidupan. Namun
seberapa pun kehidupan menghadiahkan hasil dari sini, peluklah hasilnya seperti
kolam luas memeluk sesendok garam (baca: tanpa rasa asin).Apa yang kerap
disebut menang-kalah, sukses-gagal dan bahkan hidup-mati, hanyalah wajah-wajah
putaran waktu. Persis ketika jam menunjukkan sekitar jam enam pagi, waktunya
matahari terbit. Bila jam enam sore putaran waktu matahari tenggelam. Memaksa
agar jam enam pagi matahari tenggelam, tidak saja akan menjadi korban canda
tetapi juga korban karena kecewa.Maafkanlah bila terdengar aneh. Pejalan kaki
ke dalam diri yang sudah teramat jauh bila ditanya mau kaya atau miskin, ia
akan memilih miskin. Bila diminta memilih antara menang dan kalah, ia akan
memilih kalah. Kaya tentu saja berkah, namun sedikit ruang-ruang latihan di
sana. Miskin memang ditakuti banyak orang, namun kemiskinan menghadirkan daya
paksa yang tinggi untuk senantiasa rendah hati.Menang memang membanggakan,
namun godaan ego dan kecongkakannya besar sekali.Kalah memang tidak diinginkan
nyaris semua orang, tetapi kekalahan adalah ibunya kesabaran.Seorang guru
meditasi yang sudah sampai di sini pernah berbisik, finally l realize there is
no difference between mind and sky. Inilah buah meditasi.Batin menjadi seluas
langit.Tidak ada satu pun awan (awan hitam kesedihan, awan putih kebahagiaan)
yang bisa merubah langit.Dan ini lebih mungkin terjadi dalam manusia yang sudah
berhasil memaknai kekalahan.
Lalu ada lagi cara untuk merubah suatu
kekalahan menjadi sebuah kemenangan yakni, berani berubah, Orang yang mau maju adalah
orang yang mau berubah. Tetapi suatu perubahan tidak akan terjadi jika tidak ada tindakan untuk
berubah. Orang yang mampu mengubah kekalahan menjadi kemenangan,kekuranagn jadi
prestasi, itulah ciri orang yang yakin bahwa keunggulan, kemenangan,
keberhasilan dan kejayaan adalah fungsi garis lurus dari kemauan dan keberanian
untuk berubah. Semua memang bergantung bagaimana sikap pikiran kita mengahadapi
gejolak kehidupan.Berubah berarti keluar dari kebiasaan-kebiasaaan lama,
membentuk kebiasaan-kebiasaan baru.Berhenti bekerja dengan cara-cara lama,
lalu mulai untuk belajar dan membiasakan dengan cara-cara baru walaupun
memulai sesuatu itu adalah sulit dan penuh cobaan. Akan tetapi, siapapun
yang mau melakukannya dan bersedia untuk keluar dari zona kenyamanannya
akan mencapai keberhasilan.Tuhan bekerja melalui kemauan agar seseorang
memiliki keinginan untuk berubah. tidak hanya kemauan, Allah juga
memberikan kemampuan kepada orang untuk berubah. kepada setiap orang Tuhan
juga memberikan " Talenta" berupa kemampuan- kemampuan alami,
maupun kesempatan-kesempatan untuk diraih dalam rangka seseorang menjalankan
misi hidupnya. Dengan semangat dari Tuhan seseorang akan mampu terus
mengembangkan talenta-talentanya sehingga mampu beradaptasi pada situasi yang
baru dan berfungsi optimal. SIKAP BERANI BERUBAH adalah ASET UNTUK
MERAIH KEBERHASILAN. Bagaiamana dengan kita saat ini ??Sedikit renungan
untuk aktivitas keseharian kita semua.
Dalam perjalanan hidup manusia tak
akan pernah luput dari kekalahan dan kemenangan. Kekalahan kemenangan ini
jangan hanya diartikan sempit terjadi dalam suatu kompetisi atau pertandingan
saja, tetapi banyak hal di dalam kehidupan ini dapat diartikan sebagai kekalahan
dan kemenangan diri. Contoh kecil yg sering kita alami disetiap menit yaitu
saat kalah di buai-buai dalam game dota. Tidak sedikit orang yang mau nerima
kekalahan tapi tida sedikit juga org yang berlapang dada menerima kekalahan. Lawan
dari kemenangan, adalah hal yang terkadang sulit kita terima, yaitu kekalahan.
Kekalahan sangat menyakitkan apabila kita sangat berharap dan tidak
mendapatkannya, terlebih bila tidak disertai perasaan untuk menerima kekalahan
tersebut. Banyak orang merasa gagal dan tidak memiliki semangat hidup lagi saat
menerima kekalahan tersebut. Bahkan terkadang kekalahan ini membawa emosi jiwa
yang berlarut-larut dan akhirnya membawa kita dalam keadaan depresi dan merasa sangat
tidak berguna. Yang perlu kita catat iyalah: "Dalam kekalahan, bukan
selalu berarti kita kalah, kita masih bisa menang, kita masih bisa mencapai
keadaan yang kita harapkan, tetapi hal utama bangkit dari kekalahan adalah
tekad dan kemauan dalam diri kita, dan juga kerelaan menerima kenyataan bahwa
yang kita harapkan tidak selamanya bisa menjadi kenyataan”.Dengan kekalahan,
kita dipaksa untuk membuka mata kita terhadap kemenangan orang. Dengan
kekalahan, kita belajar untuk menerima dan bersikap rendah hati. Dengan
kekalahan, kita diharapkan bangkit. Dengan kekalahan, kita bisa menatap hal-hal
indah di sekitar kita".
Adalah tidak mungkin untuk mencapai keberhasilan yang besar tanpa
menjumpai perlawanan, kesukaran dan kemunduran.Tetapi mungkin saja, anda
menggunakan kemunduran sebagai pendorong untuk lebih maju sehingga anda
menjalani hidup ini selebihnya tanpa kekalahan.Karena dibalik kisah sukses,
terdapat kisah seseorang yang berjuang untuk menempuh jalan naik.Pada tahap ini
yang diperlukan hanyalah orang yang tekun yang tidak pernah berpikir bahwa
dirinya kalah.Perbedaan
antara keberhasilan dan kegagalan didapatkan pada sikap orang terhadap
kemunduran, merasa dirinya cacat, keputusasaan, dan situasi lain yang
mengecewakan.Berikut ini beberapa hal yang dapat membatu anda untuk mengubah
kekalahan menjadi kemenangan: Pertama pelajari kemunduran dan
kekurangan anda, karena ini akan melicinkan jalan menuju keberhasilan. Sebagai
contoh, di YPAC Surakarta.Ada seseorang yang membuat saya kagum.Dengan kekurangan
pada anggota tubuh (mohon maaf pada tangan) dia pantang menyerah mempelajari
kekurangannya sehingga perlahan-lahan dapat mengubah kekurangannya tersebut
menjadi kelebihan (dengan membuat lukisan dan kaligrafi) yang mungkin sukar
untuk kita bayangkan.Hal tersebut diatas merupakan gambaran yang dapat kita
petik hikmahnya, bahwasanya ketika anda kalah, belajarlah, dan kemudian
lanjutkan untuk menang pada kesempatan berikutnya. Keduamiliki
keberanian untuk menjadi kritikus diri sendiri yang konstruktif. Jangan
melarikan diri dari kekurangan dan kekalahan.Selidiki kesalahan dan kelemahan
anda dan kemudian perbaiki. Jangan hanya bisa menyalahkan orang lain, karena
hal ini tidak akan banyak membantu bahkan akan merusak apa yang telah ada
perjuangkan.Ketiga berhentilah
menyalahkan nasib. Periksa setiap kemunduran dan cari tau apa yang menjadi
kekeliruan. Karena perlu diingat, bahwa menyalahkan nasib tidak akan membawa
seseorang ke tempat yang dituju.Keempat gabungkan ketekunan
dengan eksperimen, yaitu melaksanakan apa yang menjadi impian anda dengan
sebuah tindakan yang nyata. Kesalahan, kegagalan akan banyak kita temui tetapi
tetaplah pada cita-cita anda, evaluasi kesalaan dan kegagalan yang ditemui
dengan mencoba pendekatan baru. Sebagai contoh Thomas Alfa Edison adalah
salah seorang ilmuwan yang dihargai karena ketekunannya.Dia berhasil
mengembangkan bola lampu setelah menjalani ribuan eksperimen dan ribuan
kegagalan yang menyertainya.Dari petikan diatas dapat kita simpulkan bahwa
ketekunan saja bukanlah jaminan kemenangan. Akan tetapi ketekunan yang
digabungkan dengan eksperimen benar-benar akan banyak membantu.Kelima perlu diingat
bahwa pada setiap situasi akan ada sisi baiknya, dengan kata lain akan ada
hikmah yang dapat kita petik pada setiap kejadian atau situasi bagaimanapun
juga. Carilah sisi baik itu dan tolaklah rasa frustasi anda. Karena pada
setiap situasi akan ada jalan terang.Dan yang terakhirIkhtiar dengan
kata lain selain kita berusaha dengan sekuat tenaga, harus disertai dengan doa.
Serta,
ada yang sukses dalam usahanya, ada yang belum berhasil. Pengusaha
mengetahui bahwa ”kegagalan” bukan akhir permainan dan tidak boleh takut
mengalaminya. Ia menyadari dengan keberanian, bahwa bisa saja mengatasi sesuatu
yang tidak mungkin untuk berhasil.Menghadapi risiko, adalah gabungan kerja
keras, kecerdikan, kehati-hatian, kecermatan membaca peluang dan kesiapan
menghadapi kegagalan maupun keberhasilan. Happy ending sebuah ikhtiar
adalah keberhasilan.Ini dicapai, tentu setelah melewati keberhasilan demi
keberhasilan kecil, seperti keberhasilan menyingkirkan kesulitan dan bahaya.
Proses ini dibangun dari kesungguhan melahirkan segenap potensi diri seorang
wirausahawan. Dengan begitu, ia mengubah “kekalahan menjadi kemenangan”, sebuah
proses yang kecil peluang pencapaiannya tanpa kesiapan mental menghadapi
kegagalan. Kalau Anda termasuk yang tidak siap gagal, lebih baik jangan meniti
jalan ini,
agar ketika kita sedang mengalami kegagalan kita pun tidak jatuh.
Setiap kegagalan adalah pelajaran yang mendorong pengusaha untuk mencoba
pendekatan baru yang belum pemah dicoba sebelumnya.Bagi pengusaha sejati,
“Berani Gagal” berarti “Berani Belajar”.Dengan gagal dan dengan belajar,
pengusaha bertumbuh menjadi orang yang lebih baik dan belajar bagaimana menciptakan
kekayaan sejati.Walaupun pengusaha kehilangan kekayaan materi yang telah mereka
peroleh, mereka tahu bagaimana menciptakan semua kekayaan itu lagi.Pelajarannya
tidak pemah hilang. Sebaliknya, mereka yang tidak pemah mengalami perjalanan
yang sulit dan menemukan kekayaan dengan mudah, tidak akan tahu bagaimana
menciptakan kekayaan ketika mereka kehilangan. Dengan kata lain, mereka yang
tidak gagal tak akan tahu kekayaan sejati.Gemerlap materi, pada komunitas
bahkan kehidupan sosial yang serba benda (materialistis), lebih banyak
memperoleh penilaian tinggi. Sebaliknya, siapa pun mengalami kegagalan, sudah
mendapat stempel sosial sebagai manusia yang kehilangan harga.The looser dunia
usaha, sering menjadi figur yang menghadapi titik balik sikap sosial terhadapnya.
Dulu, saat masih jaya, ia banyak rekan dan kolega, setelah gagal dalam
usahanya, hampir semua rekan dan kolega yang dulu mendukungnya, menebar senyum
ramahnya, bahkan mengajak bermitra, hilang sudah! Akibat cara pandang seperti
ini, banyak wirausahawan yang traumatik terhadap kegagalan. Ini, “awal
kematian” benih-benih kewirausahaan. Semua pihak harus mengubah sikapnya:
doronglah masyarakat menjadi pihak yang turut membangun keberanian banyak orang
untuk respek terhadap ikhtiar orang meraih keberhasilan dalam bisnis. Gagal
atau keberhasilan, bukan menjadi satu-satunya alasan menghargai atau meremehkan
wirausahawan.Tentu, sembari tetap mentransfer sikap-sikap arif, bahwa dalam
setiap kegagalan selalu ada pelajaran berharga.Seorang bijak berkata,”sukses
hanyalah pijakan terakhir dari tangga kegagalan.”
Kita perlu menggalakkan orang untuk berani mengambil resiko.Hal ini membutuhkan pola pikir yang sangat berbeda.Untuk kita, itu berarti mengabaikan peraturan yang telah berlaku baik selama 30 tahun lebih.Lee Kuan Yew, mantan PM Singapura
Yang Diperlukan Untuk Menghadapi Kegagalan.Ada banyak pembahasan tentang tips menghadapi kesuksesan. Tetapi bagi kami, sama pentingnya, menyiapkan sejumlah hal untuk menghadapi kegagalan! Billy P.S. Lim, motivator kelas dunia yang berbasis di Malaysia, pernah menanyakan kepada peserta trainingnya tentang satu masalah menarik. ”Mengapa orang akan tenggelam apabila jatuh ke dalam air?”.Berbagai jawaban diberikan tetapi yang paling sering ialah ”Dia tak dapat berenang.” Yang hadir heran, karena Lim menyalahkan jawaban itu.Yang hadir mengira, Lim bercanda.Untuk menyakinkan mereka, Lim memberi contoh kejadian orang tenggelam di air sedalam tiga inci. Akhirnya, ia memberitahu jawabannya, yang akan ia berikan kepada Anda sekarang. Kami kutip pendapat Lim: ”Orang tenggelam karena dia menetap disitu dan tidak menggerakkan dirinya ke tempat lain.” Jadi ? Berapa kali orang jatuh tak jadi soal atupun tak jadi masalah. Yang penting kemampuannya untuk bangkit kembali setiap kali jatuh.
Kita perlu menggalakkan orang untuk berani mengambil resiko.Hal ini membutuhkan pola pikir yang sangat berbeda.Untuk kita, itu berarti mengabaikan peraturan yang telah berlaku baik selama 30 tahun lebih.Lee Kuan Yew, mantan PM Singapura
Yang Diperlukan Untuk Menghadapi Kegagalan.Ada banyak pembahasan tentang tips menghadapi kesuksesan. Tetapi bagi kami, sama pentingnya, menyiapkan sejumlah hal untuk menghadapi kegagalan! Billy P.S. Lim, motivator kelas dunia yang berbasis di Malaysia, pernah menanyakan kepada peserta trainingnya tentang satu masalah menarik. ”Mengapa orang akan tenggelam apabila jatuh ke dalam air?”.Berbagai jawaban diberikan tetapi yang paling sering ialah ”Dia tak dapat berenang.” Yang hadir heran, karena Lim menyalahkan jawaban itu.Yang hadir mengira, Lim bercanda.Untuk menyakinkan mereka, Lim memberi contoh kejadian orang tenggelam di air sedalam tiga inci. Akhirnya, ia memberitahu jawabannya, yang akan ia berikan kepada Anda sekarang. Kami kutip pendapat Lim: ”Orang tenggelam karena dia menetap disitu dan tidak menggerakkan dirinya ke tempat lain.” Jadi ? Berapa kali orang jatuh tak jadi soal atupun tak jadi masalah. Yang penting kemampuannya untuk bangkit kembali setiap kali jatuh.
”
Tidak penting berapa kali kita gagal, TAPI yang terpenting adalah berapa kali
kita BANGKIT kembali “.
Saya senang sekali dengan pernyataan diatas.Mengingatkan saya
dengan setiap hal yang saya alami dalam hidup saya. Setiap orang pasti
pernah mengalami kegagalan dalam usahanya, pekerjaan, bahkan dalam rumah
tangga.Segala sesuatu kelihatan seperti tidak baik, kacau, dan tidak berjalan
seperti yang kita harapkan. Pada saat kita gagal, akan banyak orang-orang
disekitar yang menertawakan kita, meremehkan kita, bahkan mungkin kita tidak
dianggap. Dimasa-masa seperti itu, JANGAN PERNAH BERKECIL HATI !!!JANGAN PERNAH
MENYERAH dengan keadaan Anda.
Anda pernah melihat video Bill
Porter ??? Menurut saya, video ini sangat menginspirasi…
Bill Porter dilahirkan dengan kondisi fisik
tangan kanan yang cacat dan ngomongnya kurang lancar.Pada saat dia melamar
kerja di sebuah perusahaan Watkins, dia tidak dianggap karena dia
cacat.Bisa dikatakan hidupnya penuh dengan kegagalan.Tapi dia punya seorang ibu
yang menjadi motivasi dalam hidupnya.Ibunya yang selalu mendorong dan membantu Bill
Porter untuk melihat potensinya.Akhirnya dia mencoba lagi dan diterima oleh
perusahaan Watkins.Pada awal dia menjual produk Watkins, dia mengalami berbagai
macam penolakan yang akhirnya membuat dia hampir putus asa.Namun dia ingat
kembali kata-kata mamanya di roti yang dia makan ada tulisan, KEGIGIHAN dan
KETABAHAN.Dia begitu bersemangat pada saat membaca tulisan itu.Dia mencoba lagi
dan lagi…dan akhirnya Bill Porter mendapatkan penghargaan The Best
Sales in this year, itu kemenangan yang akhirnya membuka mata dan hati
orang-orang yang pernah meremehkan dan tidak mengganggap dia.
Jangan pernah meremehkan diri kita sendiri, karena setiap manusia
memiliki POTENSI dari Tuhan untuk mengubah keadaan yang tidak baik menjadi
BAIK. Lihatlah POTENSI Anda, bukan pada kegagalan Anda. Fokus dengan apa yang
bisa Anda kerjakan, bukan pada apa yang tidak bisa Anda kerjakan. Dan tetaplah
konsisten mengerjakan bagian Anda.Karna dari sinilah kita belajar tentang
KEGIGIHAN dan KETABAHAN yang mendatangkan kemenangan dalam hidup kita.Jika Anda
merasa gagal, selalu ingat bahwa ”TIDAK ADA KATA GAGAL, SEBELUM SAYA MEMUTUSKAN
UNTUK BERHENTI MENCOBA”. Jika gagal, BANGKIT LAGI, COBA LAGI dan LAGI sampai Anda
BERHASIL. Inilah semangat seorang PEMENANG.
Pesan:Hidup ini begitu indah, banyak waktu yang terbuang
apabila hanya kekalahan dan kegagalan saja yang dipikirkan. Banyak hal dalam
hidup ini yang masih bisa kita capai. Mentari yang akan datang, pasti akan bersinar
lebih indah bila kita tatap dengan semangat baru untuk bangkit dari kekalahan
ini
Sebagai
penutup, mari kita renungkan sebuah puisi tradisional Afrika, ”Setiap hari Afrika mengawali pagi. Seekor
rusa bangun, tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada singa yang
tercepat, atau ia akan terbunuh. Setiap pagi seekor singa bangun, tahu bahwa ia
harus mencari rusa yang paling lambat, atau ia akan mati kelaparan. Tidak
masalah apakah kau seekor singa atau seekor rusa; ketika matahari terbit, lebih
baik kau mulai berlari”.
Komentar
Posting Komentar