Langsung ke konten utama

RESUME BUKU




                                                                                                          

 RESUME  BAB 11           
Bagaimana Mengubah Kekalahan Menjadi Kemenangan
Ketika kita pindah dari dunia orang buangan dan masuk ke kawasan tuan dan nyonya warga menengah, kita melihat perbedaan dalam kebiasaan hidup. Akan tetapi kembali kita menemukan bahwa tuan menengah pada dasarnya memberikan alasan yang sama untuk menjelaskan keadaannya yang menengah seperti yan diberikan oleh rekannya yang kurang beruntung untuk menjelaskan kejatuhannya. Didalam, tuan menengah merasa kalah. Ia mempunyai luka yang belum sembuh yang diderita dalam situasi yang mengalahkannya. Sekarang ia menjadi super hati-hati. Ia terus bekerja keras, menghindari getaran hidup yang penuh kemenangan, tidak puas akan dirinya. Ia merasa kalah, tetapi berusaha keras menanggung hukuman keadaan menengah yang telah ditimpakan kepadanya oleh “nasib”. Namun, kalu kita menaiki anak tangga kedalam dunia keberhasilan yang tidak penuh sesak, kita kembali menemukan orang dari semua kemungkinan latar belakang. Kita menemukan orang-orang terkenal dari segala bidang yang berasal dari keluaraga miskin, keluarga kaya, keluarga berantakan, penduduk desa, dan desa kumuh. Orang-orang ini memimpin tiap cabang dari masyarakat kita telah mengalami semua situasi keras yang dapat anda bayangkan.
Ketika orang yang sekarang menjadi orang terbuang terpukul jatuh, ia gagal untuk bangkit kembali. Ia cuma berbaring ditempatnya terjatuh. Tuan menengah bangkit berlutut, merangkak menjauh, dan ketika sudah tidak terlihat, berlari ke arah yang berlawanan sehingga ia yakin tidak akan terpulul jatuh lagi. Akan tetapi, tuan sukses bereaksi secara berbeda ketika ia terpukul jatuh. Ia bangkit, belajar dari kesalahannya melupakan pukulan tersebut dan bergerak maju. Sebenarnya tidak diperlukan orang yang diperlukan orang yang cerdas atau orang yang kaya atau orang yang beruntung dalam meraih kemenangan, yang diperlukan hanyalah orang tekun yang tidak pernah berpikir bahwa dirinya kalah.
Perikasa kehidupan orang yang benar-benar sukses dan anda akan menemukan bahwa mereka yang sukses sudah mengatasi penghalang. Hampir semua orang yang benar-benar sukses diserang oleh perlawanan, tindakan yang mengecilkan hati, kemunduran, kemalangan pribadi. Adalah tidak mungkin untuk mencapai keberhasilan yang besar tanpa menjumpai perlawanan, kesukaran dan kemunduran. Akan tetapi, adalah mungkin untuk menjalani hidup anda selebihnya tanpa kekalahan. Adalah mungkin untuk menggunakan kemunduran sebagai pendorong anda untuk maju. Rahasia keberhasilan dan kemajuan adalah selamtkan sesuatu dari setiap kemunduran. Ketika kemunduran mengenai diri kita secara pribadi, impuls kita terganggu secara emosional sehingga kita gagal mengambil pelajaran. Kekalahn hanyalah keadaan pikran, tidak lebih. Putuskanlah sekarang untuk menyelamatkan sesuatu dari setiap kemunduran. Kali berikutnya segalanya tampak berjalan keliru ditempat kerja atau dirumah, tenanglah dan caritahu apa yang menyebabkan kesulitan tersebut. Ini adalah cara untuk menghindari membuat keasalahan yang sama dua kali. Menjadi terluka adalah berharga jika belajar darinya. Biasakan diri anda mencapai sukses dengan cara ini. Ingatkan diri anda sendiri bahwa anda ingin menjadi sesempurna mungkin secara manusiawi. Bersikaplah objektif. Berdirilah dimuka “cermin” tadak memihak akan memandang situasinya. Lihat apakah anda mempunayai kelemahan yang tidak pernah anda lihat sebelumnya. Jika anda mempunyai, ambil tindakn untuk mengoreksinya. Banyak orang menjadi begitu terbiasa dengan dirinya sendiri sehingga mereka lalai untuk melihat cara-cara untuk memperbaiki diri. Pandanglah kesalahan anda sebagai “inilah satu cara lain menjadikan saya pemenang yang lebih besar”.
Daripada menyalahkan nasib,telitilah sebab-sebab kekalahan itu. Jika anda kalah, belajarlah. Banyak orang menjalani kehidupan untuk menjelaskan keadaan mereka yang biasa-biasa saja dengan “nasib sial”, “nasib buruk”. Orang-orang ini tetap seperti anak-anak, tidak matang, mencari simpati. Tanpa menyadarinya, mereka gagal melihat peluang untuk bertumbuh lebih basar, lebih kuat, dan lebih percaya diri. Berhentilah menyalahkan nasib. Menyalahkan nasib tidak membawa kta ke tempat yang kita tuju. Ketekunan saja bukanlah jaminan kemenangan. Akan tetapi ketekunan yang digabungkan dengan eksperimen benar-benar menjamin keberhasilan. Ada dua cara untuk mengubah kekalahan menjadi kemenangan, yaitu :
1.      Katakan Kepada Diri Anda Sendiri, “Pasti Ada Jalan.”
Semua pikran bersifat magnetis. Segera sesudah anda mengatakan kepada diri anda sendiri, “saya kalah. Tidak ada jalan untuk menaklukan masalah ini, pikiran negatif pun tertarik, dan masing-masing pikiran negatif ini pun membantu meyakinkan diri anda bahwa anda benar, bahwa anda sudah kalah. Sebagai gantinya percayalah, pasti ada jalan untul memcahkan masalah ini, dan pikiran positif pun menyerbu masuk kedalam benak anda untuk membantu anda mencari pemecahan. Jika anda percaya pasti ada jalan anda akan otomatis mengubah energi negatif menjadi energi positif.
2.      Ambil Napas dan Mulailah Sekali Lagi.
Kita sering berda begitu dekat dengan masalah untuk waktu yang begitu lama sehingga kita tidak dapat melihat pemecahan baru atau pendekatan baru. Jika anda mengalami hambatan, jangan membuang keseluruhan proyek, sebagai gantinya, ambilah napas dan segarkan diri anda secara mental. Cobalah sesuatu yang sederhana seperi memainkan musik, jalan-jalan, tidur sejenak dan lain-lain. Kemudian, ketika anda menangani masalah anda kembali, pemecahannya kerap muncul hampir sebelum anda menyadarinya. Ada sisi baik dalam setiap situasi, dan ketika kiata menemukan sisi baik tersebut, kita otomatis menolak kekalahan dan frustasi.



BAGAIMANA MEREFLEKSASIKAN DIRI ANDA SETELAH ANDA MEMBACA  BAB XI  (BAGAIMANA MERUBAH KEKALAHAN MENJADI KEMENANGAN)

Setelah saya membaca buku berpikir dan berjiwa besar, khususnya membaca BAB XI yaitu, bagaimana merubah kekalahan menjadi kemenangan. Saya pun menjadi lebih mengerti tentang apa itu kemenangan dan apa itu kekalahan, sebelum saya membaca buku ini saya menganggap bahwa suatu kekalahan itu ialah sebuah kegagalan dan itu pun membuat saya terkadang suka putus asa ketika mengalami kekalahan, contohnya ketika saya waktu duduk dibangku sekolah saya mendapatkan nilai yang cukup buruk pada waktu ulangan, tapi justru ketika itu saya malah menyalahkan guru saya, karena guru saya mengadakan ulangan secara tiba-tiba, sehingga saya pun belum belajar sama sekali dan akhirnya pada waktu ulangan pun saya hanya sedikit soal yang saya mampu kerjakan. Malahan saya pun menyalahkan nasib ketika mendapat nilai buruk, karena ketika ulangan saya waktu itu kebetulan duduk didepan,sehingga sulit untuk menyontek dan menganggap teman-teman saya sedang beruntung karena duduk dibelakang sehingga dapat menyontek dan mendapatkan nilai yang baik bahkan bagus dan saya pun terkadang suka menyerah ketika mendapat tugas yang banyak dan belum saya mengerti, karena dalam hati saya percuma saja mengerjakan pasti nanti salah semua jawabannya, tanpa dicoba terlebih dahulu.
Lalu akhirnya setelah membaca BAB XI, saya pun akhirnya tahu bahwa kekalahan itu bukanlah sebuah kegagalan, melainkan ialah sebuah jalan awal kita menuju kemenangan, karena tidaklah mungkin kita meraih kemengan tanpa melalui cobaan dan perlawanan yang berat, karena dengan melalui cobaan, itu akan melatih mental kita menjadi kuat ketika kita mengalami kekalahan dan kita pun dapat mengambil pelajaran kenapa,serta dapat mengoreksi apa yang menyebabkan kita mengalami kekalahan agar nantinya kita tidak akan mengalami kekalahan lagi. Atau juga kita pun dapat memanfaatkan kekalahan kita untuk menjadi pendorong untuk kita semakin maju, bukan dengan kekalahan kita justru menjadi putus asa, menyerah dan tidak berani lagi untuk mencoba terus-menerus hingga meraih kemenangan, tapi sebaliknya kita pun harus semakin semangat lagi hingga kita meraih kemenangan. Karena tidak ada seorang pun yang sukses itu meraih kemenangan tanpa mengahadapi kekalahan dan cobaan berat lainnya.
Kemudian setelah membaca BAB XI, ternyata saya pun selama ini salah jika saya menyalahkan nasib, entah itu nasib buruk ataupun nasib baik/keberuntungan, ketika saya mengalami kekalahan, tapi justru seharusnya saya mengoreksi diri saya, kenapa saya mengalami kekalahan bukannya kemenangan, karena dengan hanya menyalahkan nasib justru itu akan membuat kita semakin putus asa dan menyerah kepada kekalahan. Daripada hanya menyalakan nasib, telitilah dengan baik-baik sebab-sebab kekalahan itu sendiri. Karena menurut BAB XI rahasia keberhasilan atau kemenangan ialah selamatkanlah sesuatu dari setiap kemunduran, maksudnya ialah ketika kita mengalami kemunduran dari hari-hari kemarin kita harus bisa bangkit dan harus lebih baik daripada hari-hari kemarin dengan cara mengoreksi setiap hari kekurangan kita dan kelemahan kita agar setap harinya kita lebih baik daripada hari-hari sebelumnya. Dan juga dengan mengoreksi diri kita itu akan menghindari kita dari kekalahan yang kedua kalinya. Lalu pandanglah kekalahan anda sebagai salah satu jalan kita menuju kemenangan natinya. Serta yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemenang bukanlah seorang yang cerdas, kaya, beruntung, kuat, tetapi yang diperlukan untuk menjadi seorang pemenang ialah orang yang tekun atau rajin yang tidak pernah berpikir bahwa dirinya kalah. Ketekunan saja bukanlah jaminan kemenangan. Akan tetapi ketekunan yang digabungkan dengan eksperimen benar-benar menjamin keberhasilan.
Akhirnya setelah saya mulai memahami maksud dari BAB XI ( bagaimana merubah kekalahan menjadi kemenangan ), saya pun mulai sedikit berubah, contohnya, ketika saya mendapatkan tugas-tugas kuliah yang saya belum pahami, saya tidak menyerah dan mulai mencoba-coba walaupun saya belum terlalu yakin tugas saya itu benar, tapi saya coba terlebih dahulu, serta juga berusaha bertanya kepada orang-orang yang paham, tidak seperti dulu yang malas mengerjakan sesuatu yang saya belum mengerti. Dan juga sekarang saya menjadi orang yang tidak begitu putus asa ketika mengalami kekalahan. Lalu juga saya mulai membaca buku-buku biografi orang-orang sukses, tentang bagaimana proses mereka bisa meraih kesuksesan dan kemenangan mengahadapi cobaan. Kemudian.   Ada dua cara untuk mengubah kekalahan menjadi kemenangan, yaitu :
1.      Katakan Kepada Diri Anda Sendiri, “Pasti Ada Jalan.”
Menurut saya maksudnya ialah,  karena dengan jika kita percaya pasti ada jalan, maka pikiran kita secara otomatis mengubah energi negatif ( putus asa, menyerah dan lain-lain ) akan menjadi energi positif ( bangkit, bergerak maju, tidak menyerah dan lain-lain ). Akhirnya pikiran kita pun dapat berpikir bahwa pasti ada jalan ketika kita sedang menghadapi sebuah ijan dan cobaan yang berat untuk meraih kemenangan.
2.      Mengoreksi diri sendiri.
Telitilah dalam diri sendiri masing-masing kesalah dan kelemahan apa yang menyebabkan kita mengalami kekalahan, lalu setelah kita mengetahui segeralah kita perbaiki, agar tidak terulang kembali kesalahan yang kedua kalinya.
3.      Selalu berusaha hari ini lebih baik daripada kemarin.
Karena dengan kita bersikap seperti itu akan membuat kita akan mengoreksi diri kita setiap harinya, dan dapat memperbaiki setiap kesalahan yang hari-hari kemarin kita lakukan.


4.      Tidak menyerah atau pantang mundur dan coba kembali lagi.
Berusaha untuk maju terus pantang mundur setiap mengahadapi cobaan dan perlawanan ketika kita sedang meraih sebuah kemenangan. Dan juga dengan kita bersikap seperti ini kita pun akan selalu bangkit ketika kita mengalami kekalahan dan selalu mencoba kembali sampai nanti akan meraih kemenangan.




5.      Belajar dari orang-orang sukses,bagaimana mereka bisa meraih kesuksesan.
Ambilah nilai-nilai yang penting bagaimana cara orang sukses untuk meraih kemenangan, karena dengan kita belajar mempelajari cara-cara orang sukses meraih kesuksesan kita pun akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan uga pengalaman-pengalaman orang sukses untuk bisa meraih kemenangan. Agar nantinya kita pun tidak melakukan cara yang salah untuk bisa meraih kemenangan.
6.      Berhentilah menyalahkan nasib. Periksa setiap kemunduran dalam dirimu sendiri.
7.      Gabungkanlah ketekunan engan eksperimen, agar kita pun dapat meraih kemenangan.
8.      Ingat, ada selalu ada sisi baik dalam setiap situasi, carilah sisi baik itu. Llaul lihatlah sisi yang baik itu dan tolaklah rasa frustasi dan putus asa.

Menurut saya itulah cara-cara seseoarang untuk bisa merubah sebuah kekalahan menjadi sebuah kemenangan setelah saya membaca buku berpikir dan berjiwa besar, khususnya dalam BAB XI, bagi saya buku ini sangat bermanfaat untuk bisa merubah seseorang lebih baik lagi, juga dapat merubah kekalahan yang dianggap oleh sebagian orang merupakan kegagalan yang takkan pernah bisa diraih, tapi dengan membaca buku ini kita pun juga dapat mengetahui bahwa dengan kekalahan justru kita malah akan mendapatkan kemenangan ynag lebih besar, seperti orang-orang sukses lainnya. Lalu juga buku ini juga membuat semangat yang tadinya sudah putus asa dan menyerah karena kekalahan, tapi justru menjadi bangkit dan maju terus pantang mundur dalam setiap usaha meraih kemenangan.
Kekalahan hanyalah sebuah keadaan pikiran.Pikiran kita yang menentukan kekalahan atau awal kebangkitan. Berhentilah menyalahkan takdir, karena tidak akan membawa kita ke tempat yang kita tuju. Yakinlah bahwa kita bisa bangkit dr kekalahan kita.Pikiran adalah senjata kita untuk bangkit.Refleksikan diri kita sejenak ketika kita gagal, pikirkan poin-poin ini berulang-ulang dan cari penyelesaian masalah dr kegagalan kita, pelajari kegagalan kita dan lakukan lebih baik lagi dikemudian hari.Kekalahan atau kegagalan seringkali membuat orang menjadi putus asa dan menyesali diri, ada orang yang mudah bangkit namun tidak jarang pula yang tenggelam dalam keputusasaan.Banyak pepatah yang bisa menjadi penyemangat bagi orang yang mengalami kegagalan seperti kegagalan adalah sukses yang tertunda atau kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Dr.‘Aidh bin Abdullah Al Qarni, MA dalam bukunya Don’t Be Sad mengatakan bahwa orang yang pintar dan trampil adalah orang yang selalu bisa mengubah kekalahan menjadi kemenangan, sementara orang tidak trampil semakin mempersulit kedaannya, bahkan seringkali ia membuat dua malapetaka dari suatu perkara.
Banyak kisah tauladan yang mengubah kekalahan menjadi suatu keberhasilan : “Rasulullah SAW, dipaksa berhenti berdakwah dan meninggalkan Mekkah oleh Kaum Quraisy, namun bukannya beliau berhenti berdakwah namun justru beliau melanjutkannya dengan berhijrah ke Madinah dan menuai keberhasilan dakwah disana”.Imam Akhmad bin Hambal pernah disiksa dengan kejam, namun ia mendapatkan kebaikan dari peristiwa yang dilaluinya sampai ia kemudian menjadi Imam Mazhab.Imam Ibnu Taimiyah pernah di penjara, ketika keluar ia menjadi seorang yang jauh lebih pandai dibanding sebelumnya.Imam as Sarakhsi dalam sekapan ruang bawah tanah bekas sumur tua berhasil menulis 20 jilid buku mengenai fikih Islam.Ibnu Atsir saat lumpuh berhasil menulis kitab hadist Jami’ul Ushul dan An Nihayah.Dizaman sekarang ada juga Pepeng dalam kondisi ketidakberdayaan raganya masih bisa bermanfaat bagi banyak orang.Kata yang indah dari Dr. ‘Aidh bin Abdullah Al Qarni, MA, jika anda ditimpa kemalangan atau kegagalan, lihatlah sisi baiknya, jika seseorang memberi anda segelas jeruk masam, tambahkan gula secukupnya, dan jika sesorang anda ular sebagai hadiah, ambillah kulitnya yang berharga dan buanglah sisanya.Dalam setiap keadaan seseorang bisa menemukan kebaikan, keuntungan serta pahala dari Allah.
Lalu menurut beberapa ahli dan situs di internet ada beberapa cerita tentang merubah suatu kekalahan menjadi sebuah kemenangan dan juga ada bebrapa cara dan pendapat tentang merubah suatu kekalahan menjadi kemenangan, yakni : Mungkin benar bahwa di dunia yang kompleks ini ada orang lain yang memang merugikan kita. Tetapi sangat benar juga bahwa kita lebih sering merugikan diri kita sendiri.Kita sering kali merugi karena “kekurangan” pribadi kita, mungkin beberapa kesalahan pribadi. Oleh karena itu, sekarang ini cobalah Anda bersikap objektif! Ingatkanlah diri Anda sendiri, bahwa Anda ingin menjadi manusia sesempurna mungkin secara manusiawi.Coba lihat, Apakah Anda mempunyai kelemahan yang tidak pernah Anda lihat sebelumnya?Jika lebih baik.Umumnya, orang begitu terbiasa dengan dirinya sendiri sehingga lalai melihat kekurangannya sendiri dan lupa bagaimana cara-cara untuk memperbaiki dirinya.Saya pribadi, pernah punya pandangan keliru terhadap “nasib” saya. Lebih dari 15 tahun lalu, saya juga sering menyalahkan “nasib”, jika saya gagal dalam memperoleh sesuatu keinginan dan sasaran saya. Saya sering berkata, “Saya tidak tau kenapa begini, mungkin ini memang sudah jalan saya…” “Memang sepertinya ini sudah nasib saya, suratan takdir saya begitu….”. “Sepertinya nasib saya lagi sial tahun ini….”.tetapi itu adalah saya pada saat 15 tahun lalu, yang mungkin saja ada kesamaannya dengan Anda.
Sekarang saya telah berubah dalam menyikapi “nasib” ini. Daripada habis energi karena menyalahkan “nasib”, lebih baik Anda meneliti sebab-sebab “kekalahan”, “kemunduran”, atau “kerugian” apa pun bentuknya. Jika Anda dalam posisi kalah, belajarlah dari kekalahan itu. Kebanyakan orang menjalani kehidupannya untuk menjelaskan keadaan mereka yang “biasa-biasa” saja dengan “nasib sial” atau “nasib buruk”.Mereka lupa bahwa mereka gagal melihat “peluang” untuk bertambah lebih besar, lebih kuat, dan lebih percaya diri dalam mengarungi samudera kehidupan selanjutnya. Berhentilah menyalahkan “nasib”. Menyalahkan “nasib” tidak akan pernah membawa Anda ke tujuan kehidupan yang Anda idam-idamkan. Ketahuilah bahwa Tuhan menciptakan dunia ini dalam bentuk yang seimbang, ada hukum keseimbangan yang harus selalu Anda ingat.Ada hukum sebab-akibat yang mutlak.“Nasib baik” atau “Nasib buruk”, semuanya merupakan sebab dan akibat hukum universal.
Anda saya ingatkan lagi dengan kisah spektakuler dari Thomas Alva Edison, sang penemu bola lampu pijar. Anda tahu berapa kali Edison mencoba agar bola lampu pijarnya bisa menyala?Konon pada percobaan yang hampir ke 10.000 kali, Edison akhirnya berhasil membuat bola lampu pijarnya benar-benar “berpijar” menyala terang.Kalau kita cermati kisah Thomas Alva Edison, ada hal bisa kita petik sebagai pelajaran, yaitu “ketekunan” dalam percobaan atau “eksperimen” pasti membuahkan hasil luar biasa. Thomas Alva Edison benar-benar memiliki “ketekunan” dalam “eksperimen” bola lampu pijarnya.Dia selalu melihat “sisi baik” dalam setiap percobaan yang gagal.Dia juga menolak tegas rasa “putus asa” atau “frustasi”.Dia juga memiliki “keberanian” mengkritisi dirinya sendiri secara “konstruktif”, menyelidiki kesalahan dan kelemahannya untuk kemudian diperbaiki.Edison telah berhasil mempelajari “kemunduran” untuk melicinkan jalan menuju keberhasilan.Dia berhasil belajar dari “kekalahan” untuk meraih “kemenangan” pada kesempatan berikutnya. Dalam Al-Qur’an, suratAl-Muddatsir, ayat 3738 dinyatakan, “(yaitu) bagi siapa saja di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”.
Maju terus! Itulah keputusan yang diambil Thomas Alva Edison.Dia memutuskan untuk maju terus dalam setiap usahanya menciptakan bola lampu pijar.Apa pun yang dialaminya dalam proses membuat bola lampu itu, dia tetap bersikukuh untuk melangkah maju, pantang mundur. Kegagalan yang di alami oleh Edison hanya bermakna “kegagalan di mata orang lain”, tapi dalam pandangan Edison, “kegagalan” itu merupakan “kemajuan” yang harus diraihnya sampai bola lampu pijar tersebut akhirnya benar-benar tercipta. Edison sangat meyakini bahwa semua tindakannya menciptakan bola lampu itu adalah tanggung jawab pribadinya, dan dia memutuskan untuk mengambil tanggung jawab tersebut.Lalu Saya akan mencoba membuat sebuah “resume” kisah Thomas Alva Edison yang bisa Anda gunakan sebagai acuan bagaimana sebaiknya bersikap terhadap “nasib”. Perbedaan antara “keberhasilan” dan “kegagalan” dapat ditemukan pada sikap dan respons orang terhadap kemunduran, keputus asaan, kesengsaraan, kesulitan, dan berbagai situasi lainnya yang jelas-jelas mengecewakan.Dari kisah Edison, kita bisa mengambil beberapa pedoman untuk kita jadikan pegangan untuk mengubah “kekalahan” menjadi “kemenangan”, yaitu menggabungkan sifat ketekunan dengan eksperimen; memiliki keberanian “mengkritisi” diri sendiri secara “konstukrtif”; mempelajari “kemunduran” untuk melicinkan jalan menuju “keberhasilan”; selalu melihat “sisi baik” dalam situasi apa pun; dan berhenti menyalahkan “nasib”. Ingatlah selalu bahwa nasib itu ada di tangan kita sendiri.Tuhan tidak akan mengubah nasib Anda, sebelum Anda melakukan tindakan untuk mengubah nasib Anda lebih dulu.
kesan yang terjadi di dunia ini, apapun bentuknya, hanya bisa didapat dengan kerja keras. ”99% kerja keras, 1% kecerdasan,” ujar Einstein tentang kesuksesan yang diraihnya. Demikian juga dengan Carl C.Wood yang mengomentari hubungan antara kesuksesan dengan kerja keras, ”Orang yang tahu cara bekerja akan selalu punya pekerjaan”. Manusia harus bekerja keras setiap saat.Ia harus mampu mengoptimalkan semaksimal mungkin waktu yang dimilikinya, jangan sampai terbuang percuma atau terbuang begitu saja tanpa memberi manfaat apa-apa. ”Dalam kerja, manusia seperti matahari. Ditunggu tidak ditunggu, besok pagi ia terbit. Ada awan atau tidak ada awan, matahari tetap bersinar. Disukai atau dibenci, sore hari dimana pun ia akan tenggelam,” ujar Gede Prama. Kerja keras dapat mengubah keadaan, kegagalan menjadi keberhasilan, kekalahan menjadi kemenangan, kebodohan menjadi kepandaian, dan kemiskinan menjadi kekayaan.George Bernard Shaw berujar mengenai kerja keras sesuai pengalamannya, ”Ketika muda, saya mendapati bahwa 9 dari 10 hal yang saya lakukan gagal, oleh karena itu saya selalu mengerjakan 10 kali lebih banyak”. Bekerja keraslah, maka keadaan Anda akan berubah. Bahkan, dengan kerja keras Anda dapat mengubah dunia ini menjadi tempat tinggal yang lebih baik.Namun, harus diperhatikan juga agar kerja keras kita diimbangi dengan kecerdasan. Istilah bekennya: kerja keras dan cerdas. Jangan sampai kita hanya terpaku bahwa dengan kerja keras saja usaha kita akan menuai hasil. ”Ada orang yang yang tidak dapat membedakan antara sibuk dan produktif.Mereka adalah kincir angin berwujud manusia, bekerja keras, tapi sebenarnya sedikit hasilnya,” ujar Caroline Donnely.
Bukankah seorang kuli panggul (tanpa merendahkan pekerjaannya) bekerja lebih keras daripada seorang Presiden Direktur perusahaan ternama? Tapi penghasilan kuli panggul sangatlah jauh berbeda dengan sang Presdir. Apa yang membedakannya? Kecerdasan. Jadi kerja keras pun harus diimbangi dengan kecerdasan. Solusinya?Pendidikan.
Orang yang sukses akan mengambil tindakan sekarang juga untuk bekerja keras. Mereka tahu bahwa hanya dengan kerja keraslah hal-hal yang mereka impikan akan terwujud. Mereka tidak menunggu belas kasihan orang lain atau berharap langit menjatuhkan emas dan perak serta Tuhan akan menurunkan keberuntungan. Hanya satu hal dalam pikiran mereka, bekerja keras atau terlindas dalam persaingan.”Banyak hal mungkin datang kepada mereka yang menunggu tetapi hanya hal-hal yang disisakan oleh mereka yang bekerja keras,” ujar Abraham Lincoln.Jika kita tidak mulai bekerja keras saat ini juga, jangan salahkan siapapun jika kita hanya mendapatkan sisa rezeki dan tertinggal jauh dari para pesaing kita. Salahkan saja diri sendiri, mengapa tidak mau bekerja keras sedari awal? .”Gagasan tidak turun dari langit  yang abstrak, tetapi muncul dari tanah dan pekerjaan,” ujar Balzac.
Kemudian ada cara lagi untuk merubah suatu kekalahan menjadi kemenangan yaitu, Berani berubah, Berani keluar dari Zona Kenyamanan (Comfort Zone).Bagaimanapun kondisi mereka, kekurangan mereka, kelemahan mereka, semua itu tidak menjadi suatu kendala. Sebagai contoh Julius Caesar, Meski menderita epilepsy ia berhasil menjadi seorang jendral dan kemudian menjadi kaisar. Lalu juga Napoleon, Walau berasal dari keluarga sederhana juga berhasil menjadi seorang jendral dan bahkan mampu menguasai Eropa. Bethoven bahkan menulis beberapa lagu terbaiknya dan juga menjadi musisi terbaik didunia, justru setelah telinganya tuli sama sekali. Atau Charles Dickens yg menjadi novelis inggris terbesar meski kakinya pincang dan lahir dari keluarga yg sangat miskin. Atau Milton yang mengubah sajak-sajaknya yang paling indah bahkan setelah ia menjadi buta.
Orang-orang tersebut sanggup merubah kekalahan jadi kemenangan, kekurangan jadi prestasi. Itulah org-orang yg yakin bahwa keunggulan, kemenangan, keberhasilan dan kejayaan adalah fungsi garis lurus dari kemauan dan keberanian untuk berubah.
Memang semua bergantung Bagaimana sikap kita menghadapi gejolak kehidupan.
Apakah benar kita sudah.? Apa tanda - tandanya jika kita benar telah melakukan perubah. Biasanya kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Karena setiap perubahan pasti menuntut kita keluar dari zona kenyamanan (comfort zone). Itulah sebabnya tidak banyak orang yg benar - benar menyukai perubahan, sebab utuk berubah kearah yang lebih baik biasanya memang tidak gratis dan memang tidak nyaman. Ada "harga" yg harus kita bayar.! Entah itu pengendalian sikap kita, pengorbanan waktu kita, fokus pikiran kita, bahkan terkadang bisa jadi terimbas juga pada keluarga kita. Berubah berarti keluar dari kebiasaan-kebiasaan lama, membentuk kebiasaan - kebiasaan baru. Berhenti bekerja dengan cara - cara lama (yg biasanya sdh rutinitas) lalu terpaksa belajar lagi utk bisa bekerja dengan cara - cara baru (tentu saja ini tidak terlalu nyaman). Akan tetapi siapapun yang mau melakukannya dan bersedia untuk keluar dari zona kenyamanan, Insya' Allah 99,9% pasti akan berhasil melaluinya. Sedangkan mereka yang masih dikuasai bisikan untuk menentang perubahan dengantetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama pasti akan tergilas, tertinggal dan gagal, ataupun akan meraih sebuah kekalahan.

Untuk mendapatkan hasil yang berbeda lakukanlah dengancara yang berbeda. Untuk mengubah nasib ya. Berubahlah, Kalau kita mau mengubah arah, kita akan berakhir ditempat yang sama.Memang yang paling sulit adalah mengubah sikap/attitude kita.Betapa tidak, selama ini kita sangat suka dan nyaman dengan sikap itu. Lalu tiba-tiba kita harus mengubah sikap-sikap yang biasanya kita suka itu menjadi sikap-sikapbaru.!Kalau selama ini kita tergolong orang yang senang dilayani tentu tidak mudah untuk segera berubah menjadi manusia baru suka melayani.Kalau kita terbiasa tidur sampai matahari terbit, tentu tidak mudah untuk bangun shalat malam.Kalau biasanya kita begitu mudah tersinggung bahkan naik pitam, tentu sedikit lebih sulit utk menjadi lebih sabar, Kalau kita takut melakukan sesuatu yang baru, tentu sulit untuk segera memulainya sehingga selalu saja ada ribuan alasan untuk terus menundanya.BerubahlahTinggalkan Zona Kenyamanan.Memang akan ada tekanan dari berbagai arah. Ada banyak pergolakan batin, ada banyak keluhan atas berbagai kesulitan, akan banyak gejolak emosi yang menghimpit. Tapi itu adalah sebuah keniscayaan suatu jalan yang mau tidak mau terpaksa harus kita tempuh.Itulah sebuah pertanda jalan yang kita tempuh memang benar.Tidak mudah memang Tetapi teruslah berjalan dan maju terus pantang mundur, serta selalu semangat.
Entah sejak kapan mulainya, sudah lama manusia hidup hanya dengan sebuah tema: memburu kemenangan, mencampakkan kekalahan. Di Jepang dan berbagai belahan dunia lainnya, tidak sedikit manusia yang mengakhiri hidupnya semata-mata karena kalah. Karena semua hal yang melekat pada kekalahan serba negatif: jelek, hina.Sekolah sebagai tempat di mana masa depan disiapkan rupanya ikut-ikutan. Melalui program serba juara, sekolah ikut memperkuat keyakinan bahwa ‘kalah itu musibah’. Tempat kerja juga serupa.Tidak ada tempat kerja yang absen dari kegiatan sikut-sikutan.Semuanya mau pangkatnya naik.Tidak ada yang mau turun.Lebih-lebih dunia politik, kekalahan hanyalah kesialan.Dan bila boleh jujur, aroma seperti inilah yang mewarnai Indonesia di awal April 2009 menjelang pemilu sekaligus pilpres.Kalah juga indah.Tidak ada yang melarang manusia mengejar kemenangan.Kemenangan ibarat padi bagi petani, seperti ikan buat nelayan.Ia pembangkit energi yang membuat kehidupan berputar. Ia pemberi semangat agar manusia tidak kelelahan. Namun seberapa besar pun energi maupun semangat manusia, bila putaran waktunya kalah, tidak ada yang bisa menolaknya.Oleh karena itulah, orang bijaksana belajar melatih diri untuk tersenyum baik di depan kemenangan maupun kekalahan. Berjuang, berusaha, bekerja, berdoa tetap dilakukan.Namun bila hadiahnya kekalahan, hanya senyuman yang memulyakan perjalanan.
Membawa tropi sebagai simbol kemenangan itu indah.Dihormati karena menang juga indah. Tapi tersenyum di depan kekalahan, hanya orang yang pandangannya mendalam yang bisa melakukannya. Ibarat gunung, pemenang-pemenang itu serupa dengan batu-batu di puncak gunung. Mereka tidak bisa duduk di puncak gunung bila tidak ada batu-batu di dasar dan lereng gunung (baca: pihak yang kalah).Sebagian orang bijaksana malah bergumam, kekalahan lebih memulyakan perjalanan dibandingkan kemenangan. Terutama karena di depan kekalahan manusia sedang dilatih, dicoba, dihaluskan. Kekalahan di jalan ini berfungsi seperti amplas yang menghaluskan kayu yang mau jadi patung berharga mahal. Serupa pisau tajam yang sedang melukai bambu yang akan jadi seruling yang mewakili keindahan.Kesabaran, kerendahatian, ketulusan, keikhlasan, itulah kualitas-kualitas yang sedang dibuka oleh kekalahan. Serangkaian hadiah yang tidak mungkin diberikan oleh kemenangan. Ia yang sudah membuka pintu ini, akan berbisik: kalah juga indah!.Itu sebabnya seorang guru pernahberpesan: “0ld friends pass away, new friends appear. The most important thing is to make it meaningful“. Semua datang dan pergi (kemenangan, kekalahan, keberuntungan, kesialan), yang paling penting adalah bagaimana mengukir makna dari sana.
Jarang terjadi ada manusia yang mengukir makna mendalam ditengah gelimang kemenangan.Terutama karena kemenangan mudah sekali membuat manusia tergelincir ke dalam kemabukan dan lupa diri.Pengukir-pengukir makna yang mengagumkan seperti Kahlil Gibran, Jalalludin Rumi, Rabindranath Tagore, Thich Nhat Hanh semuanya melakukannya di tengah-tengah kesedihan.HH Dalai Lama bahkan menerima hadiah nobel perdamaian sekaligus penghargaan sebagai warga negara kelas satu oleh senat AS, setelah melewati kesedihan dan kekalahan selama puluhan tahun di pengasingan.Memaknai kekalahan ialah Mengukir makna memang berbeda dengan mengukir kayu. Dalam setiap konstruksi makna terjadi interaksi dinamis antara realita sebagaimana apa adanya dengan kebiasaan seseorang mengerti (habit of undestanding). Ia yang biasa mengerti dalam perspektif tidak puas, serba kurang, menuntut selalu lebih, akan melihat kehidupan yang tidak menyenangkan di mana-mana. Sebaliknya, ia yang berhasil melatih diri untuk selalu bersyukur, ikhlas, tulus lebih banyak melihat wajah indah kehidupan.Belajar dari sini, titik berangkat dalam memaknai kekalahan adalah melihat kebiasaan kita dalam mengerti. Dalam bahasa seorang kawan: the blueprint is found within our mind. Membiarkan kemarahan dan ketidakpuasan mendikte pengertian, hanya akan memperpanjang daftar panjang penderitaan yang sudah panjang.
Seorang guru mangambil sebuah gelas yang berisi air, kemudian meminta muridnya memasukkan sesendok garam ke dalamnya dan diaduk.Setelah dicicipi ternyata asin rasanya. Setelah itu, guru ini membawa murid yang sama ke kolam luas lagi-lagi dengan sesendok garam yang dicampurkan ke air di kolam. Kali ini rasa air tidak lagi asin.Inilah yang terjadi dengan batin manusia.Bila batinnya sempit dan rumit (fanatik, picik, mudah menghakimi) maka kehidupan menjadi mudah asin rasanya (marah, tersinggung, sakit hati). Tatkala batinnya luas tidak terbatas, tidak ada satu pun hal yang bisa membuat kehidupan jadi mudah asin rasanya.Dengan modal seperti ini, lebih mudah memaknai kekalahan bila manusia sudah berhasil mendidik diri berpandangan luas sekaligus bebas. Berusaha, bekerja, belajar, berdoa itu adalah tugas-tugas kehidupan. Namun seberapa pun kehidupan menghadiahkan hasil dari sini, peluklah hasilnya seperti kolam luas memeluk sesendok garam (baca: tanpa rasa asin).Apa yang kerap disebut menang-kalah, sukses-gagal dan bahkan hidup-mati, hanyalah wajah-wajah putaran waktu. Persis ketika jam menunjukkan sekitar jam enam pagi, waktunya matahari terbit. Bila jam enam sore putaran waktu matahari tenggelam. Memaksa agar jam enam pagi matahari tenggelam, tidak saja akan menjadi korban canda tetapi juga korban karena kecewa.Maafkanlah bila terdengar aneh. Pejalan kaki ke dalam diri yang sudah teramat jauh bila ditanya mau kaya atau miskin, ia akan memilih miskin. Bila diminta memilih antara menang dan kalah, ia akan memilih kalah. Kaya tentu saja berkah, namun sedikit ruang-ruang latihan di sana. Miskin memang ditakuti banyak orang, namun kemiskinan menghadirkan daya paksa yang tinggi untuk senantiasa rendah hati.Menang memang membanggakan, namun godaan ego dan kecongkakannya besar sekali.Kalah memang tidak diinginkan nyaris semua orang, tetapi kekalahan adalah ibunya kesabaran.Seorang guru meditasi yang sudah sampai di sini pernah berbisik, finally l realize there is no difference between mind and sky. Inilah buah meditasi.Batin menjadi seluas langit.Tidak ada satu pun awan (awan hitam kesedihan, awan putih kebahagiaan) yang bisa merubah langit.Dan ini lebih mungkin terjadi dalam manusia yang sudah berhasil memaknai kekalahan.
Lalu ada lagi cara untuk merubah suatu kekalahan menjadi sebuah kemenangan yakni, berani berubah, Orang yang mau maju adalah orang yang mau berubah. Tetapi suatu perubahan tidak akan terjadi jika tidak ada tindakan untuk berubah. Orang yang mampu mengubah kekalahan menjadi kemenangan,kekuranagn jadi prestasi, itulah ciri orang yang yakin bahwa keunggulan, kemenangan, keberhasilan dan kejayaan adalah fungsi garis lurus dari kemauan dan keberanian untuk berubah. Semua memang bergantung bagaimana sikap pikiran kita mengahadapi gejolak kehidupan.Berubah berarti keluar dari kebiasaan-kebiasaaan lama, membentuk kebiasaan-kebiasaan baru.Berhenti bekerja dengan cara-cara lama, lalu mulai untuk belajar dan membiasakan dengan cara-cara baru walaupun memulai sesuatu itu adalah sulit dan penuh cobaan. Akan tetapi, siapapun yang mau melakukannya dan bersedia untuk keluar dari zona kenyamanannya akan mencapai keberhasilan.Tuhan bekerja melalui kemauan agar seseorang memiliki keinginan untuk berubah. tidak hanya kemauan, Allah juga memberikan kemampuan kepada orang untuk berubah. kepada setiap orang Tuhan juga memberikan " Talenta" berupa kemampuan- kemampuan alami, maupun kesempatan-kesempatan untuk diraih dalam rangka seseorang menjalankan misi hidupnya. Dengan semangat dari Tuhan seseorang akan mampu terus mengembangkan talenta-talentanya sehingga mampu beradaptasi pada situasi yang baru dan berfungsi optimal. SIKAP BERANI BERUBAH adalah ASET UNTUK MERAIH KEBERHASILAN. Bagaiamana dengan kita saat ini ??Sedikit renungan untuk aktivitas keseharian kita semua.
Dalam perjalanan hidup manusia tak akan pernah luput dari kekalahan dan kemenangan. Kekalahan kemenangan ini jangan hanya diartikan sempit terjadi dalam suatu kompetisi atau pertandingan saja, tetapi banyak hal di dalam kehidupan ini dapat diartikan sebagai kekalahan dan kemenangan diri. Contoh kecil yg sering kita alami disetiap menit yaitu saat kalah di buai-buai dalam game dota. Tidak sedikit orang yang mau nerima kekalahan tapi tida sedikit juga org yang berlapang dada menerima kekalahan. Lawan dari kemenangan, adalah hal yang terkadang sulit kita terima, yaitu kekalahan. Kekalahan sangat menyakitkan apabila kita sangat berharap dan tidak mendapatkannya, terlebih bila tidak disertai perasaan untuk menerima kekalahan tersebut. Banyak orang merasa gagal dan tidak memiliki semangat hidup lagi saat menerima kekalahan tersebut. Bahkan terkadang kekalahan ini membawa emosi jiwa yang berlarut-larut dan akhirnya membawa kita dalam keadaan depresi dan merasa sangat tidak berguna. Yang perlu kita catat iyalah: "Dalam kekalahan, bukan selalu berarti kita kalah, kita masih bisa menang, kita masih bisa mencapai keadaan yang kita harapkan, tetapi hal utama bangkit dari kekalahan adalah tekad dan kemauan dalam diri kita, dan juga kerelaan menerima kenyataan bahwa yang kita harapkan tidak selamanya bisa menjadi kenyataan”.Dengan kekalahan, kita dipaksa untuk membuka mata kita terhadap kemenangan orang. Dengan kekalahan, kita belajar untuk menerima dan bersikap rendah hati. Dengan kekalahan, kita diharapkan bangkit. Dengan kekalahan, kita bisa menatap hal-hal indah di sekitar kita".


Adalah tidak mungkin untuk mencapai keberhasilan yang besar tanpa menjumpai perlawanan, kesukaran dan kemunduran.Tetapi mungkin saja, anda menggunakan kemunduran sebagai pendorong untuk lebih maju sehingga anda menjalani hidup ini selebihnya tanpa kekalahan.Karena dibalik kisah sukses, terdapat kisah seseorang yang berjuang untuk menempuh jalan naik.Pada tahap ini yang diperlukan hanyalah orang yang tekun yang tidak pernah berpikir bahwa dirinya kalah.Perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan didapatkan pada sikap orang terhadap kemunduran, merasa dirinya cacat, keputusasaan, dan situasi lain yang mengecewakan.Berikut ini beberapa hal yang dapat membatu anda untuk mengubah kekalahan menjadi kemenangan: Pertama pelajari kemunduran dan kekurangan anda, karena ini akan melicinkan jalan menuju keberhasilan. Sebagai contoh, di YPAC Surakarta.Ada seseorang yang membuat saya kagum.Dengan kekurangan pada anggota tubuh (mohon maaf pada tangan) dia pantang menyerah mempelajari kekurangannya sehingga perlahan-lahan dapat mengubah kekurangannya tersebut menjadi kelebihan (dengan membuat lukisan dan kaligrafi) yang mungkin sukar untuk kita bayangkan.Hal tersebut diatas merupakan gambaran yang dapat kita petik hikmahnya, bahwasanya ketika anda kalah, belajarlah, dan kemudian lanjutkan untuk menang pada kesempatan berikutnya. Keduamiliki keberanian untuk menjadi kritikus diri sendiri yang konstruktif. Jangan melarikan diri dari kekurangan dan kekalahan.Selidiki kesalahan dan kelemahan anda dan kemudian perbaiki. Jangan hanya bisa menyalahkan orang lain, karena hal ini tidak akan banyak membantu bahkan akan merusak apa yang telah ada perjuangkan.Ketiga berhentilah menyalahkan nasib. Periksa setiap kemunduran dan cari tau apa yang menjadi kekeliruan. Karena perlu diingat, bahwa menyalahkan nasib tidak akan membawa seseorang ke tempat yang dituju.Keempat gabungkan ketekunan dengan eksperimen, yaitu melaksanakan apa yang menjadi impian anda dengan sebuah tindakan yang nyata. Kesalahan, kegagalan akan banyak kita temui tetapi tetaplah pada cita-cita anda, evaluasi kesalaan dan kegagalan yang ditemui dengan mencoba pendekatan baru. Sebagai contoh Thomas Alfa Edison adalah salah seorang ilmuwan yang dihargai karena ketekunannya.Dia berhasil mengembangkan bola lampu setelah menjalani ribuan eksperimen dan ribuan kegagalan yang menyertainya.Dari petikan diatas dapat kita simpulkan bahwa ketekunan saja bukanlah jaminan kemenangan. Akan tetapi ketekunan yang digabungkan dengan eksperimen benar-benar akan banyak membantu.Kelima perlu diingat bahwa pada setiap situasi akan ada sisi baiknya, dengan kata lain akan ada hikmah yang dapat kita petik pada setiap kejadian atau situasi bagaimanapun juga. Carilah sisi baik itu dan tolaklah rasa frustasi anda. Karena pada setiap situasi akan ada jalan terang.Dan yang terakhirIkhtiar dengan kata lain selain kita berusaha dengan sekuat tenaga, harus disertai dengan doa.

Serta, ada yang sukses dalam usahanya, ada yang belum berhasil. Pengusaha mengetahui bahwa ”kegagalan” bukan akhir permainan dan tidak boleh takut mengalaminya. Ia menyadari dengan keberanian, bahwa bisa saja mengatasi sesuatu yang tidak mungkin untuk berhasil.Menghadapi risiko, adalah gabungan kerja keras, kecerdikan, kehati-hatian, kecermatan membaca peluang dan kesiapan menghadapi kegagalan maupun keberhasilan. Happy ending sebuah ikhtiar adalah keberhasilan.Ini dicapai, tentu setelah melewati keberhasilan demi keberhasilan kecil, seperti keberhasilan menyingkirkan kesulitan dan bahaya. Proses ini dibangun dari kesungguhan melahirkan segenap potensi diri seorang wirausahawan. Dengan begitu, ia mengubah “kekalahan menjadi kemenangan”, sebuah proses yang kecil peluang pencapaiannya tanpa kesiapan mental menghadapi kegagalan. Kalau Anda termasuk yang tidak siap gagal, lebih baik jangan meniti jalan ini, agar ketika kita sedang mengalami kegagalan kita pun tidak jatuh.

Setiap kegagalan adalah pelajaran yang mendorong pengusaha untuk mencoba pendekatan baru yang belum pemah dicoba sebelumnya.Bagi pengusaha sejati, “Berani Gagal” berarti “Berani Belajar”.Dengan gagal dan dengan belajar, pengusaha bertumbuh menjadi orang yang lebih baik dan belajar bagaimana menciptakan kekayaan sejati.Walaupun pengusaha kehilangan kekayaan materi yang telah mereka peroleh, mereka tahu bagaimana menciptakan semua kekayaan itu lagi.Pelajarannya tidak pemah hilang. Sebaliknya, mereka yang tidak pemah mengalami perjalanan yang sulit dan menemukan kekayaan dengan mudah, tidak akan tahu bagaimana menciptakan kekayaan ketika mereka kehilangan. Dengan kata lain, mereka yang tidak gagal tak akan tahu kekayaan sejati.Gemerlap materi, pada komunitas bahkan kehidupan sosial yang serba benda (materialistis), lebih banyak memperoleh penilaian tinggi. Sebaliknya, siapa pun mengalami kegagalan, sudah mendapat stempel sosial sebagai manusia yang kehilangan harga.The looser dunia usaha, sering menjadi figur yang menghadapi titik balik sikap sosial terhadapnya. Dulu, saat masih jaya, ia banyak rekan dan kolega, setelah gagal dalam usahanya, hampir semua rekan dan kolega yang dulu mendukungnya, menebar senyum ramahnya, bahkan mengajak bermitra, hilang sudah! Akibat cara pandang seperti ini, banyak wirausahawan yang traumatik terhadap kegagalan. Ini, “awal kematian” benih-benih kewirausahaan. Semua pihak harus mengubah sikapnya: doronglah masyarakat menjadi pihak yang turut membangun keberanian banyak orang untuk respek terhadap ikhtiar orang meraih keberhasilan dalam bisnis. Gagal atau keberhasilan, bukan menjadi satu-satunya alasan menghargai atau meremehkan wirausahawan.Tentu, sembari tetap mentransfer sikap-sikap arif, bahwa dalam setiap kegagalan selalu ada pelajaran berharga.Seorang bijak berkata,”sukses hanyalah pijakan terakhir dari tangga kegagalan.”
Kita perlu menggalakkan orang untuk berani mengambil resiko.Hal ini membutuhkan pola pikir yang sangat berbeda.Untuk kita, itu berarti mengabaikan peraturan yang telah berlaku baik selama 30 tahun lebih.Lee Kuan Yew, mantan PM Singapura
Yang Diperlukan Untuk Menghadapi Kegagalan
.Ada banyak pembahasan tentang tips menghadapi kesuksesan. Tetapi bagi kami, sama pentingnya, menyiapkan sejumlah hal untuk menghadapi kegagalan! Billy P.S. Lim, motivator kelas dunia yang berbasis di Malaysia, pernah menanyakan kepada peserta trainingnya tentang satu masalah menarik. ”Mengapa orang akan tenggelam apabila jatuh ke dalam air?”.Berbagai jawaban diberikan tetapi yang paling sering ialah ”Dia tak dapat berenang.” Yang hadir heran, karena Lim menyalahkan jawaban itu.Yang hadir mengira, Lim bercanda.Untuk menyakinkan mereka, Lim memberi contoh kejadian orang tenggelam di air sedalam tiga inci. Akhirnya, ia memberitahu jawabannya, yang akan ia berikan kepada Anda sekarang. Kami kutip pendapat Lim: ”Orang tenggelam karena dia menetap disitu dan tidak menggerakkan dirinya ke tempat lain.” Jadi ? Berapa kali orang jatuh tak jadi soal atupun tak jadi masalah. Yang penting kemampuannya untuk bangkit kembali setiap kali jatuh.



” Tidak penting berapa kali kita gagal, TAPI yang terpenting adalah berapa kali kita   BANGKIT kembali “.
Saya senang sekali dengan pernyataan diatas.Mengingatkan saya dengan setiap hal yang saya alami dalam hidup saya.  Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam usahanya, pekerjaan, bahkan dalam rumah tangga.Segala sesuatu kelihatan seperti tidak baik, kacau, dan tidak berjalan seperti yang kita harapkan. Pada saat kita gagal, akan banyak orang-orang disekitar yang menertawakan kita, meremehkan kita, bahkan mungkin kita tidak dianggap. Dimasa-masa seperti itu, JANGAN PERNAH BERKECIL HATI !!!JANGAN PERNAH MENYERAH dengan keadaan Anda.
Anda pernah melihat video Bill Porter ??? Menurut saya, video ini sangat menginspirasi…
Bill Porter dilahirkan dengan kondisi fisik tangan kanan yang cacat dan ngomongnya kurang lancar.Pada saat dia melamar kerja di sebuah perusahaan Watkins, dia tidak dianggap karena dia cacat.Bisa dikatakan hidupnya penuh dengan kegagalan.Tapi dia punya seorang ibu yang menjadi motivasi dalam hidupnya.Ibunya yang selalu mendorong dan membantu Bill Porter untuk melihat potensinya.Akhirnya dia mencoba lagi dan diterima oleh perusahaan Watkins.Pada awal dia menjual produk Watkins, dia mengalami berbagai macam penolakan yang akhirnya membuat dia hampir putus asa.Namun dia ingat kembali kata-kata mamanya di roti yang dia makan ada tulisan, KEGIGIHAN dan KETABAHAN.Dia begitu bersemangat pada saat membaca tulisan itu.Dia mencoba lagi dan lagi…dan akhirnya Bill Porter mendapatkan penghargaan The Best Sales in this year, itu kemenangan yang akhirnya membuka mata dan hati orang-orang yang pernah meremehkan dan tidak mengganggap dia.
Jangan pernah meremehkan diri kita sendiri, karena setiap manusia memiliki POTENSI dari Tuhan untuk mengubah keadaan yang tidak baik menjadi BAIK. Lihatlah POTENSI Anda, bukan pada kegagalan Anda. Fokus dengan apa yang bisa Anda kerjakan, bukan pada apa yang tidak bisa Anda kerjakan. Dan tetaplah konsisten mengerjakan bagian Anda.Karna dari sinilah kita belajar tentang KEGIGIHAN dan KETABAHAN yang mendatangkan kemenangan dalam hidup kita.Jika Anda merasa gagal, selalu ingat bahwa ”TIDAK ADA KATA GAGAL, SEBELUM SAYA MEMUTUSKAN UNTUK BERHENTI MENCOBA”. Jika gagal, BANGKIT LAGI, COBA LAGI dan LAGI sampai Anda BERHASIL. Inilah semangat seorang PEMENANG.
Pesan:Hidup ini begitu indah, banyak waktu yang terbuang apabila hanya kekalahan dan kegagalan saja yang dipikirkan. Banyak hal dalam hidup ini yang masih bisa kita capai. Mentari yang akan datang, pasti akan bersinar lebih indah bila kita tatap dengan semangat baru untuk bangkit dari kekalahan ini
Sebagai penutup, mari kita renungkan sebuah puisi tradisional Afrika, ”Setiap hari Afrika mengawali pagi. Seekor rusa bangun, tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada singa yang tercepat, atau ia akan terbunuh. Setiap pagi seekor singa bangun, tahu bahwa ia harus mencari rusa yang paling lambat, atau ia akan mati kelaparan. Tidak masalah apakah kau seekor singa atau seekor rusa; ketika matahari terbit, lebih baik kau mulai berlari”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarana Prasarana Pendidikan Formal dan Nonformal

BAB II PEMBAHASAN A.       Peran Pendidik dalam Perencanaan Kebutuhan Sarana, Pengadaan, Inventarisasi, Penataan/Penyimpanan, Pemakaian, Pemeliharaan, Penghapusan dan Pengawasan Sarana dan Prasarana di PKBM 13 Cipinang 1.       Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Menurut Suharsimi Arikunto (1987), sarana pendidikan ialah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar mencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Prasarana pendidikan adalah alat yang tidak langsung yang digunakan untuk pencapai tujuan pendidikan. Yang termasuk prasarana misalnya ; Bangunan sekolah, lapangan olahraga, asrama guru, dan sebagainya.   2.       Hakikat Manajemen Sarana dan Prasarana Meurut Ari Gunawan (1996) Manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan da...

penerapan andragogi

Penerapan andragogi dalam Metode Pembelajaran Penggunaan metode pembelajaran dalam pendidikan orang dewasa berimplikasi pada penggunaan teknik pembelajaran yang dipandang cocok digunakan di dalam menumbuhkan perilaku warga belajar. Knowles mengklasifikasi teknik pembelajaran dalam mencapai tujuan belajar berdasarkan tipe kegiatan belajar, yakni; sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan belajar pada pendidikan orang dewasa masih merupakan kegiatan belajar yang paling efisien dan paling dapat diterima serta merupakan alat yang dinamis dan fleksibel dalam membantu orang dewasa belajar. Oleh karena, kegiatan belajar merupakan alat yang dinamis dan fleksibel dalam membantu orang dewasa, maka penggunaan metode belajar diperlukan berdasarkan prinsip-prinsip belajar orang dewasa. Metode belajar orang dewasa adalah cara mengorganisir peserta agar mereka melakukan kegiatan belajar, baik dalam bentuk kegiatan teori maupun praktek. ( Anonim: 2006) Metode pembelajaran yang dapat dig...

Tenaga Kependidikan Dalam Pendidikan Luar Sekolah

Tenaga PNF, yang disebut juga PTK-PNF (Pendidik dan Tenaga Kependidikan – Pendidikan Nonformal). Berikut adalah ketenagaan PNF : Pendidik pada PNF :   Pamong Belajar adalah PNS yang bertugas untuk melaksanakan pengembangan model, pembuatan percontohan serta penilaian dalam rangka pengendalian mutu dan dampak pelaksanaan program PNFPI sesuai dengan Kepmenko-wasbangpan.  Pendidik atau pamong PAUD adalah Tenaga honorer yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang melaksanakan pembelajaran pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini jalur nonformal seperti kelompok bermain, taman penitipan anak, dan satuan PAUD sejenis .   Instruktur Kursus adalah Tenaga Pendidik yang bertugas untuk melaksanakan pembelajaran bagi warga masyarakat yang membutuhkan keterampilan tertentu yang dapat digunakan untuk keterampilan hidup dan dimanfaatkan sebagai mata pencarian.  Tutor Pendidikan NonFormal (PNF) adalah anggota ma...