BAB 6. Asas Relevansi
Dengan Pembangunan Masyarakat
Asas
relevansi dengan pembangunan masyarakat mengadung tiga makna, pertama,
bahwa kehadiran pendidikan non formal didasarkan atas kebutuhan, masyrakat dan muncul karena
tuntutan pemabngunan masyarakat. Kedua, program-progaram pendidikan
nonformal berfungsi menggarap
perkembangan sumber daya manusia yang menjadi pelaku utama dalam pembangunan
masyrakat dan sekaligus penerima pengaruh dari pemabangunan masyrakat itu. Ketiga,
pendidikan nonformal (nonformal education) lahir di masyarakat industri.
a. Permasalahan
Pembangunan Masyarakat dan Kaitannya dengan Pendidikan
Masalah-masalah
yang dihadapi dalam pembangunan masyarakat dan hubungannya dengan pendidikan
dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu :
1. Masyarakat
perdesaan merupakan bagian terbesar dari penduduk dunia.
2. Kegiatan
pembangunan dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk di dalamnya pembangunan,
sangat diperlukan oleh dan untuk masyrakat perdesaan.
3. Di
lihat dari segi demografi, bagian terbesar jumlah penduduk tinggal di
perdesaan, sekitar 70-80% penduduk dunia, terutam di negara-negara miskin dan
sedang berkembang, bermukim di perdesaan.
b. Klasifikasi
Masyarakat Perdesaan
Perkembangan
mastarakat perdesaan didasarakan atas tipe desa yang mencakup 10 faktor yang
menjadi indikator perkembangan yaitu, penduduk alam, orbitasi desa, mata
pencaharian, pendapatan desa, adat istiadat, kelembagaan, pendidikan, gotong
royong dan prasarana desa. Berdasarkan ukuran kuantitatif dan kualitatif,
khususnya faktor ekonomi, sosial budaya, dan prasarana maka perkembangan desa
dapat diklasifikasi ke dalam pradesa, desa swadaya, swakarya dan swasembada. Pradesa
ialah bentuk kelompok masyarakat yang belum menetap pada suatu wilayah yang
disebut desa, seperti kelompok terasing yang selalu berpindah-pindah. Desa
swadaya ialah desa yang bersifat tradisional yang diikat oleh adat istiadat,
hubungan antar penduduk yang erat, pengawasan didasarkan atas kekeluargaan,
mata pencaharian penduduk pada sektor primer, tingkatan teknologi yang masih
sederhana, serta prasarana yang masih minim. Norma-norma desa swadaya ialah :
1. Mata
pencaharian penduduk penduduk yang utama adalah disektr primer yaitu pertanian,
nelayan, petrnakan, dan pencari hasil hutan.
2. Adat
istiadat dan tradisi pada umumnya masih rendah.
3. Tugas
dan fungsi kelembagaan dan pemerintahan desa masih rendah.
Desa
swakarya ialah desa yang setingkat lebih maju dari desa swadaya dan ditandai
dengan adat istiadat sedang mengalami transisi, pengaruh luar pun mulai masuk,
cara berpikir penduduk mulai berubah, lapangan kerja bertambah, serta kualitas
prasaran di desa pun bertamabha. Norma-norma desa swakarya ialah :
1. Adat
istiadat dan tradisi dalam tingkat peralihan.
2. Tugas
dan fungsi pemerintahan dan kelembagaan
desa baik.
3. Pendapatan
desa dalam tingkat sedang.
Desa
swasembada ialah desa yang seingkat lebih tinggi dari desa swakarya yang
ditandai dengan adat istiadat sudah tidak mengikat secara ketat hubungan antar
manusia bersifat rasional, teknologi tinggi, dan prasarana desa cukup.
Norma-normanya ialah :
1. Adat
istiadat dan tradisi tidak megikat lagi pada kehidupan penduduk.
2. Tingkat
pendidikan dan ketrampilan penduduk sudah tinggi.
3. Tugas
dan fungsi kelembagaan dan pemerintahan di desa sudah efektif.
c. Peningkatan
Sosial Ekonomi Perdesaan Menjadi Fokus Utama Pembangunan Masyarakat
Dalam
pembangunan masyarakat, pendidikan nonformal dapat berperan dalam tiga hal. Pertama,
menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentinganya upaya mereka untuk
membebaskan diri dari keodohan, imbalan atau upah kerjayang rendah dan
ketidakadilan dalam masyarakat. Kedua, membantu masyarakat untuk biasa
hidup berorganisasi sehingga secara bersama mereka dapat mempelajari keadaan
kehidupannya serta mejagagi berbagai kesempatan yang berkaitan dengan
pekerjaan, lapangan usaha dan kemudahan yang dapat diperoleh seperti pemberian modal kredit. Ketiga,
para pendidik dan tutor bekerja sama berorganisasi kemasyarakatan dan anggota
masyarakat dalam upaya mengidentifikasi kebutuhan, sumber dan kemungkinan
hambatan, serta mendayagunakan prasarana sosial, politik, dan lingkungan
masyarakat.
d. Pengertian
dan Ruang Lingkup Pembangunan Masyarakat
Pembangunan
desa mempunyai tujuan untuk terjadinya:
·
Peningkatan kesejahteraan
hidup dan kualitas kehidupan masyarakat.
·
Pelestarian dan peningkatan
kualitas lingkungan.
·
Terjabarnya kebijaksanaan
dan program pembangunan nasional untuk masyarakat perdesaan, dengan
meniikberatkan pada prakarsa masyarakat itu sendiri.
Sebagai
gerakan pembangunan masyarakat mengandung arti sebagai usaha sadar, sistimatis,
dan terarah yang diselenggarakan oleh untuk dan dalam masyarakat yang bertujuan
mengubah taraf kehidupan mereka sendiri ke arah yang lebih baik. Pengertian
pembangunan masyrakat dapat ditinjau dari segi sistem dan gerakan. Sebagai
sistem, pembangunan masyrakat adalah bagian dari supra sistem pembangunan
nasional. Sebagaimana hanya dalam pendidikan nonformal, pembangunan masyrakat
mencakup komponen-komponen yang saling berhbungan antara satu dengan yang
lainnya dan berproses untuk mencapai tujuan. Batten (1961), menjelaskan
bahwa pembangunan masyrakat adalah suatu proses atau gerakan yang dilakukan
oleh masyarakat yang dalam gerakan itu masyarakat mendiskusikan keinginan dan kebutuhan
bersama, kemudian merencanakan dan melaksanakan upaya bersama untuk mewujudkan
keinginan merencanakan dan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
e. Prinsip-Pinsip
dan Unsur-Unsur Pembangunan Masyarakat
Pembangunan
masyarakat iselenggrakan atas dasar prinsip-prinsip, keterpaduan,
berkelanjutan, keserasian, kemampuan sendiri dan kaderisasi. Prinsip-prinsip
dan unsur-unsur pembangunan masyarakat yang dikemukakan diatas mempunyai hubungan yang amat erat dengan
sistem pendidikan. Apabila hubungan ini dikaji lebih mendalam maka akan
ditemukan suatu nilai bahwa pengembangan masyarakat itu sendiri merupakan
pendidikan dalam makna yang wajar dan luas. Dalam hubungan ini pendidikan
nonformal, sebagai subsistem pendidikan nasional, berperan sebagai pendekatan
dasar dalam setiap program pembangunan masyarakat dan merupakan bagian penting
dari setiap program pembangunan masyarakat baik pada tingkat lokal, daerah,
maupun nasional. Pendidikan nonformal sebagai bagian penting dari program
pembangunan masyarakat mengandung makna bahwa setipa kebijakan dan egiatan
pembangunan masyarakat memuat pola kebijakan dan program pendidikan nonformal.
f. Sasaran
Pendidikan Nonformal Dalam Pembangunan Masyarakat
Salah
satu sasaran perubahan yang ingin dicapai oleh pendidikan nonformal dalam pembangunan
masyarakat adalah tumbuhnya masyarakat gemar belajar (learning society).
Masyarakat gemar belajar mengandung makna perubahan masyarakat dari situasi
kehidupan semu, yang disebut masyarakat dalam keadaan mimpi (dreaming
society) atau menghayal, ke arah masyarakat berencana (planning
society).Sebagaimana telah dikemukakan bahwa tumbuhnya masyarakat gemar
belajar memberi petunjuk lepasnya masyarakat dari stuasi kehidupan semu.
Ditinjau dari proses belajarnya, masyarakat gemar belajar memiliki beberapa ciri, yaitu :
1. Sebagian
masyarakat atau mungkin selruhnya, gemar mencari informasi yang berhubungan
dengan kepetingan kehidupannya.
2. Mereka
gemar menemukan informasi baru melalui kegiatan membaca berbagi sumber buku dan
lain sebagainya.
3. Masyarakat
gemar menulis dan meyampaikan informasi.
4. Masyarakat
gemar melakukan kegiatan belajar secara berlanjut atas kesadaran bahwa belajar
adalah bagian yang tidak terpisahkan dar kehidupannya.
g. Implikasi
Pendidikan Nonformal Dalam Merntis Masyarakat Gemar Belajar di Perdesaan
Dalam
menumbuhkan masyarakat gemar belajar, melalui kegiatan belajar yag berkaitan
dengan berbagi fungsi, pendidikan nonformal dapat berperan dalam hal-hal sebgai
berikut :
1. Pendidikan
nonformal memberikan pengakuan dan penghargaan tehadap sumber-sumber yang
tersedia dimasyarakat dan menggunakannya secara optimal dalam gerakan pembangunan
masyarakat.
2. Pendidikan
nonformal menghormati nilai-nilai agama, keyakinan, tradisi dan budaya
masyarakat.
3. Lembaga
pendidikan nonformal bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait dengan
pembangunan masyarakat dan pimpinan masyarakat, serta memanfaatkan
sebaik-baiknya kerja sama tersebut untuk membelajarkan masyarakat.
4. Pendidikan
nonformal mengutamakan program yang berkaitan dengan upaya kebutuhan yang
dirasakan dan dinyatakan oleh masyarakat.
5. Pendidikan
nonformal memperkenalkan kekuatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora
melalui komnikasi teroraganisasi dalam masyarakat sehingga masyarakat terdorong
untuk meyadari pentingnya belajar dan untuk mem[pelajari dan menerapkan ilmu
pengetahuan.
Komentar
Posting Komentar