Selalu Menjadi Bahan Candaan
Bagi yang mengenal saya, mungkin suda mengetahui bahwa saya termasuk
orang yang suka bercanda, salah satunya ialah ngecengin orang lain. Mulai dari
SD, SMP, SMA, Kuliah bahkan sampai sekarang dalam bekerja juga seperti itu.
Ketika saya suda mulai ngecengin seseorang, berarti bisa dikatakan dia
merupakan sosok yang cukup dekat dengan saya (bisa dikatakan sahabat). Kalau
ada orang yang berpikir saya orangnya pendiam, berarti saya belum terlalu
dengannya, sebab saya memang orang termasuk pemalu atau gengsian.
Menjadi seseorang yang suka ngecengin orang lain, ada resikonya yaitu
dicengin balik oleh orang lain, bahkan yang menyerang balik bisa lebih dari
orang atau banyak, karena mungkin beberapa orang lain menganggap cukup bahagia
bisa ngecengin saya sampai jadi baper. Tapi apapun itu, janganlah merasa baper malu
atau istilahnya ngambek, sebab ketika orang lain negcengin kita berarti ada
seseorang yang perhatian berusaha berpikir untuk menjatuhkan kita didepan orang
lain dan hak itulah yang nantinya akan membuat benih-benih persahabatan
nanntinya muncul.
Tanpa sadar cengan juga bisa menjadi sebuah hal yang positif, karena
biasanya cengan merupakan sesuatu hal jelek yang biasa kita lakuin setiap
harinya, contoh, jalannya pelan alias lelet, makannya lama, suka ngeluh,
gampang marah, gampang ngegas dan lainnya. Ketimbang nasehat seseorang jarang
kita dengar, mungkin ketika dicengin seseorang bisa menjadi sadar dan nantinya
bisa berubah menjadi lebih baik.
Kangen rasanya cengan masa-masa SMA di MAN 8 suasana kelas IPSnya
apalagi, hampir setiap hari di kelas pasti cengan nama orang tua, hampir semua
nama orang tua satu sama lain tahu semuanya dan manggilnya pasti nama bapak
atau ibu. Lucu aja kalau ditengah pelajaran ada materi belajar yang berdekatan
dengan nama orang tua salah satu teman, pasti langsung dicengin.
Kangen juga masa-masa cengan di kuliah, ada cengan dengan teman bajak
laut dan cengan ketika di rohis. Pastinya klo cengan di rohis berkaitan dengan
agama dan baik. Lalu di kerjaan yang sekarang ini saya juga jadi bahan cengan
juga, karena saya juga cengin orang lain juga. Cengannya sekarang pasti
berkaitan dengan jomblo. Padahal di kantor banyak yang jomblo tapi ga tau
ketika bahas topic jomblo selalu menatap ke saya wkwkwkw, di rumah juga sama
sesekali di cengin ibu jomblo, sama ketemu teman-teman diluar juga selalu
ditanyain kapan nyusul nikah.
Paling jawaban standarnya tahun depan Insya Allah (padahal ga tau
calonnya siapa dan bagaimana ketemunya), tapi inginnya menikah di usia 25 tahun
alias tahun depan, karena mengikuti jejak Rasulullah SAW, sebab menikah menyempurnakan
agama, namun jika nanti takdir berkata lain, ya bisa saja diambil nyawanya
sebelum menikah.
Menikah butuh banyak sekali perhitungan dan jodoh tersebut yang paling
penting seagama, akhlak yang baik, serta bisa menerima apa adanya, sebab kita
ga tahu mungkin sekarang kita sukses tapi beberapa waktu kedepan kita
menghadapi ujian kesusahan dan lainnya. Hancurnya pernikahan salah satu anggota
keluarga pun menjadi hikmah juga. Niatnya setelah bekeluarga bisa menjadi
keluarga yang sakinah dan bisa masuk ke Surganya Allah karena banyak jalan
menuju SurgaMu setelah berkeluarga. Rugi banget jika nanti setelah berkeluarga,
tapi jadi malas beribadah dan semoga bisa memiliki keturunan yang sholeh dan
shalehah.
Sampai saat ini masih berikhtiar dalam do’a, setelah hutang puasa nadzar
Ibu sembuh, saya akan bernadzar juga jika bisa menikah dengan jodoh yang
shalehah dan baik. Sekarang focus untuk menyelesaikan renovasi rumah yang sudah
berjalan selama bulan, lalu focus untu
bisa mencari pekerjaan yang lebih baik untuk bekal masa depan juga, sama berdoa
juga agar nanti Ibu sama Bapak bisa umroh atau pergi haji.
Intinya cengan itu bisa membuat kangen, sebab sekarang kalau berangkat
kerja yang bikin semangat ya ketemu dengan teman kantor dan ngecengin orang
itu, karena itulah yang membuat semangat kerja sekarang saya ini karena lebih
pertemanannya, sehingga mengurangi bosan dan stress kerjaan. Sama karena
bekerja merupakan salah satu ibadah dan menolong orang lain juga ibadah, jadi
kerja customer service double kebaikan ibadahnya. Kalau masi ada yang sakit
hati alias baper ketika dicengin, berarti “Mainnya kurang jauh dan mainnya
kurang malam”.
Komentar
Posting Komentar