Refleksi 2017 dan Menatap 2018
Setelah
terakhir kali nulis di blog Bulan Mei 2017, akhirnya setelah mengumpulkan niat
bisa menulis lagi. Sebenarnya beberapa bulan lalu sudah niat nulis, Cuma akhirnya
baru sempat sekarang. Segala puji syukur kepadaMu ya Allah, yang masih diberi
kesempatan hingga memasuki usia 24 tahun dan bisa melalui tahun 2017.
Tahun 2017
merupakan tahun terberat untuk keluarga kami, sebab Ibu hampir selama 10 bulan
lebih diberi cobaan dan ujian mengalami sakit, dimulai sakit tulang belakang,
paru-paru hingga herves. Hampir setiap pekan bolak balik rumah sakit dan
apotik. Pernah berpikir sedikit putus asa dan tidak tega melihat kondisi Ibu,
namun Alhamdulilah Allah menjawab doa kami dan sekarang keadaannya sudah sangat
membaik, lalu berat badan yang turun perlahan menjadi naik kembali.
Tiada
henti-hentinya terus bersyukur kepadaMu yang menjawab do’a-doa kami. Alhamdulilah
juga rezeki yang Allah berikan mencukupi keluarga kami, walau beberapa tahun
yang lalu sempat mengalami kesusahan bahkan untuk membayar sekolah saja lumayan
sulit, namun saat ini rezeki yang Allah berikan sangat mencukupi.
Allah tidak
akan membebani mahluknya sesuai dengan kesanggupannya dan jika kita sabar
menghadapi ujian tersebut, Insya Allah nanti Allah akan menambahkan rezeki
kita. Sekarang berikhtiar untuk sedikit renovasi rumah yang sempat terhenti
beberapa tahun yang lalu.
Harapan saya Tahun
2018 ini semoga penyakit Ibu bisa sembuh semua, karena sampai saat ini masih
dalam pengobatan untuk paru-parunya, memiliki pekerjaan yang lebih baik (walau
masih berpikir bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik atau malah sebaliknya).
Mengenai pasangan hanya mengikuti alur yang Allah takdirkan kepada hamba, walau
tidak ada usahanya yang dilakukan tapi sekarang memang belum terlalu memikirkan
mungkin karena sudah lelah ketika bekerja dan perjalanan pulang pergi ketika
bekerja serta ada sedikit game sehingga tidak terlalu pusing memikirkannya.
Ikhlas saja
dan berusaha semaksimal ketika mengerjakan sesuatu, nanti kalau memang sudah
saatnya semua Allah yang akan memberikannya. Berdoa terus bukan hanya untuk
diri sendiri tapi juga untuk orang lain, walau orang lain sendiri tidak
mengetahui kita mendoakannya..
Komentar
Posting Komentar