ISLAMOPHOBIA
Islam
kini merupakan agama yang paling banyak pemeluknya di muka bumi ini,
berdasarkan data yang diperoleh dari jumlah penduduk dunia kurang lebih sekitar
7 milyar manusia hampir sekitar 22 % nya ialah pemeluk muslim. Betapa luar
biasanya agama yang di dakwahi pertama kali oleh Nabi Muhammad dari mulai
puluhan hingga sekarang milayaran manusia yang memeluk Islam, sungguh luar
biasa inilah dampak dakwah dari para Nabi dan Rasul di era dulu.
Islam
memang menjadi agama yang paling banyak di muka bumi ini, tetapi pada
kenyataannya Islam tidak menjadi agama yang dominan justru malah minoritas
sebab agama lain justru menguasai muka bumi ini bukan dengan jumlah yang banyak
tetapi melalui media dan pemahaman-pemahaman mereka. Sungguh tragis dengan jumlah
yang banyak tapi justru menjadi agama yang selalu disalahkan, menjadi agama
yang dicap sebagai agama yang radikal dan agama yang paling sering di adu domba
atau di pecah-pecah hingga saat ini.
Jumlah
yang banyak bukan berarti membuat umat Islam berani, tapi justru ketakutan yang
di alami, ketika harus mengemis-ngemis dengan Negara-negara kafir karena
khwatir dengan bangsa mereka akan diboikot, dijajah dan lain-lain. Sementara
ketika ada sebagian kecil umat Islam yang berani dan melakukan perlawanan justru
mereka malah di cap sebagai teroris atau kelompok radikal sungguh tragis sekali
umat Islam di era sekarang. Dulu dengan jumlah pemeluk Islam yang sedikit tapi
mampu mengubah dunia tapi kini dengan jumlah yang banyak justru Islam semakin
mengalami kemunduran.
Salah
satu kemundurannya yaitu munculnya “ISLAMOPHOBIA”
(ketakutan berlebihan dengan Islam), yang akhirnya itu membuat Islam semakin
ditakuti bahkan oleh umat Islam sendiri.
ISLAMOPHOBIA sendiri muncul
pertama kali sejak Nabi Muhammad SAW berdakwah pertama kali di kaum Quraisy
dimana Quraisy sangat takut berlebihan dengan Isam hingga melakukan
kekejaman,perlakuan kasar hingga berperang kepada umat Islam karena ketakutan
yang berlebihan.
Hingga
sekarang ISLAMOPHOBIA terus terjadi walau agama Islam telah menjadi agama
dengan pemeluk yang terbanyak tapi tetap saja ISLAMOPHOBIA terus hadir, mungkin
hingga akhi zaman nanti ISLAMOPHOBIA baru berakhir. Tetapi ada perbedaannya
ISLAMOPHOBIA di era Rasul dengan ISLAMOPHOBIA saat ini, karena pada era sekarang
bukan hanya golongan non muslim yang memusuhi Islam atau membenci Islam tapi
umat lslam justru takut dengan Islam. Itulah “Ghazwul Fikr” (perang pemikiran)
yang diciptakan oleh para musuh Islam yang ingin menghancurkan Islam lewat
pemikiran.
ISLAMOPHOBIA
kembali mulai berkembang setelah tragedy runtuhnya gedung menara kembar Amerika
(WTC) setelah itu mulai banyak kekerasan dan perlakuan tak adil yang dialami
oleh umat muslim yng berada dinegara muslim minoritas, bahkan banyak yang
ditangkap oleh aparat hokum karena tuduhan terorid dan disiksa hingga meninggal
dan lain sebagainya. Umat Muslim di luar dengan susah payah menjaga diri mereka
termasuk pakaian muslim merea tetapi disini Indonesia justru kita menghina
jilbab dan pakaian muslim lain dengan alasan teroris dan sesat.
Sungguh
manis rencana yang diciptakan oleh para musuh Islam untuk menhancurkan Islam,
tapi tak banyak yang mengetahui ini semua dan secara tak sadar pemikiran
ISLAMOPHOBIA hadir pada tiap muslim, seperti menganggap seseorang yang berjanggut,
memakai baju muslim,membaca Al-quran, pengajian , ikut ROHIS dianggap sebagai
“TERORIS” atau mikut aliran sesat.
Begitu
tragis pemikiran seperti ini telah merasuki kedalam pikiran umat Muslin
khususnya di Negara kita ini, padahal itu adalah sunnah dan ibadah seorang
muslim tapi dianggap sesat, lalu yang tidak sesat itu ajaran Islam yang seperti
apa. Seharusnya ini harus dipertanyakan kepada tiap diri umat muslim, Islam
yang benar itu yang seperti apa dan harus bagaimana biar tidak disebut teroris
atau ISIS lah dan lain-lain.
Islam
dianggap radikal atau agama yang berbau dengan kekerasan inilah yang selalu
dikatakan oleh media-media non muslim, lalu apakah kita sebagai umat Muslim tak
[ernah berpikir dengan kekejaman Amerika dengan sekutu yang menghancurkan Irak
dan Afganistan, atau dengan Israel yang selalu menyerang Palestina. Media
memang telah merubah pikiran kita bahkan merubah pola piker kita terhadap agama
kita, keyakinan kita begitu mudah diubah oleh media dan pemahaman yang liberal.
Mungkin
apabila Nabi Muhammad masih hidup di era sekarang maka kita juga akan
menganggapnya sebagai seorang teroris atau beraliran sesat karena begitu
dangkalnya ilmu agama dalam diri kita, pendidikan yang kini ada di Negara kita
itu semua adalah konsep dari non muslim atau liberal pantas saja
generasi-generasi yang dicipta bukan menjadi seorang muslim sejati melainkan
melahirkan generasiyang liberal dan anti Islam. Tragis sekali agama yang
mayoritas di Negara Indonesia tapi ajarannya tidak dpakai dengan alasan Pancasila
atau kesatuan Indonesia, alas an yang selalu dipakai untuk menghilangkan ajaran
Islam dalam tiap bidang.
Pendidikan
Indonesia sekarang justru memurtadkan siswanya dari Islam (Ust Adian Husaini),
ditambah lagi dengan perpecahan yang terjadi dalam umat Islam, dimana Islam
dikotak-kotakkan dengan golongan,semakin banyaknya permasalahan yang dialami
oleh Islam. Ketika kita ingin menjalankan syariat Islam dan sunnah Rasul dengan
benar tapi justru umat Islam sendiri yang menganggap kita terlalu fanatic dengan
Islam atau dianggap sesat.
Apa
salahnya dengan terlalu fanatic dengan Islam padahal Rasul pun termasuk orang
yang fanatic dengan Islam, itulah umat Islam yang beragama bukan berdasarkan
Ilmu hanya sekedar ikut-ikutan, bukan membela Islam justru menghardik Islam,
agama yang dengan susah payah di syiarkan oleh para Rasul dan tokoh Islam
terdahulu dengan berjuang berpuluh hingga beratus tahun lamanya untuk membuat
Islam meraih kejayaannya.
Dengan
banyak fenomena yang terjadi sekarang, tanda-tanda akhir zaman sudah semakin
terlihat, dimana yang benar dianggap salah dan yang salah dianggap benar.
Semoga kita menjadi golongan yang benar hingga akhir hayat kita walaupun
dianggap salah oleh manusia tapi jika dimata Allah benar itulah adalah yang terbaik dengan terus
memperjuangkan Islam.
Komentar
Posting Komentar